- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Di zaman now seperti sekarang ini, warga masyarakat harus cerdas dalam mengawasi ADD (Anggaran Dana Desa) atau DD (Dana Desa) dari Kantor Desa. Bukan hanya dari DD/ADD saja, mungkin warga masyarakat juga harus aktif mengawasi bantuan dari Pemerintah, seperti dari Kabupaten/Kota, Provinsi, atau pemerintah pusat yang melewati Kantor Desa, karena warga masyarakat merupakan kontrol sosial yang ada di desanya itu sendiri.

Warga masyarakat juga harus ikut mengawasi sebagai kontrol sosial agar bantuan benar-benar adil dan bagi penerima bantuan juga menerima sesuai haknya, agar kejadian seperti yang dialami warga Desa Gejagan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, tidak terjadi di desa-desa lain.

Ketika wartawan Metro Times menelusuri beberapa dusun yang ada di Desa Gejagan pada hari Minggu kemarin (30/09/2018), banyak sekali ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang diduga oleh oknum Aparat Desa dan bahkan diduga oknum Kepala Desanya yaitu SY juga bermain di dalam bantuan-bantuan yang diberikan kepada warganya.

Dari penelusurannya, para warga penerima bantuan Bedah Rumah yang sedianya menerima sebesar Rp 10.000.000,00 tapi kenyataannya di lapangan hanya menerima Rp 8.000.000,00 dan penerima bantuan Rehap Rumah yang sedianya menerima sebesar Rp 5.000.000,00 hanya menerima Rp 4.000.000,00. Jadi penerima bantuan 10 juta kepotong 2 juta dan penerima 5 juta kepotong 1 juta.

“Sebelum kami menerima bantuan, kami dikumpulkan dahulu di Balai Desa, dan di Balai Desa Kepala Desa dengan para Aparat Desa yang lain mengatakan, bantuan penerima 10 juta dipotong 2 juta dan penerima bantuan rehap 5 juta kepotong 1 juta. Ya mau gimana lagi, daripada kita ga mendapat bantuan sama sekali, kita diam dan terima saja” terang salah satu warga yang menerima bantuan Rehap Rumah ataupun Bedah Rumah saat diwawancarai.

ads

Kejanggalan tidak hanya terlihat disitu saja, bagi penerima bantuan juga tidak menerima uang cash, namun menerima material bangunan, dan ketika setelah menerima material, para penerima bantuan menghitung-hitung jumlah material kalau di kalkulasikan dengan uang, juga tidak sampai dengan 4 juta ataupun 8 juta sesuai dengan jumlah material yang diterima.

“Kami diantar material bangunan, dan setelah itu kita tidak diberikan nota atau kwitansi, karena setelah menurunkan material, orangnya langsung pergi” terang penerima bantuan Bedah Rumah ataupun Rehap Rumah.

Setelah mengetahui keterangan yang di dapat di lapangan, wartawan Metro Times pada Senin (1/10/2108) menemui Kepala Desa Gejagan yaitu SY. SY mengakui kalau bantuan memang dipotong 1 juta dan 2 juta, karena bantuan merupakan diambil dari Dana Desa (DD). Namun ketika ditanya berapa potongan administrasinya atau potongan pajaknya, Sang Kepala Desa tidak bisa menjawabnya, dengan alasan katanya yang menghitung potongan-potongan pajak dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang tahu itu adalah Sekretaris Desa dan Tim Pengelola Kegiatan (TPK).

SY juga mengatakan, bagi penerima bantuan adalah orang-orang yang benar-benar tidak mampu, namun kenyataan di lapangan, penerima bantuan juga banyak orang-orang yang dikatakan mampu. Terbukti ketika wartawan Metro Times mengecek di lapangan, penerima bantuan salah satunya rumahnya kokoh berdiri, dan bangunan juga permanen.

Di akhir-akhir investigasinya, SY mengakui kesalahannya, dan mengatakan semuanya ini hanya kurangnya komunikasi antara dirinya dengan TPK dan para penerima bantuan, dan SY juga berjanji akan merapatkan kembali antara dirinya, dengan TPK dan para penerima bantuan.

“Memang bantuan kami turunkan berwujud material karena kami takut kalau diturunkan uang cash tidak dibelanjakan. Dan potongan 1 juta dan 2 juta itu yang tahu hitungannya adalah Sekretaris Desa, karena beliau yang menghitung RAB nya dan potongannya, dan kalau saya tidak tahu. Dan penerima bantuan juga belum dikasih nota atau kwitansi karena Dana Desa belum turun” jelas SY, yang tidak lain Kepala Desa Gejagan Kecamatan Pakis.

Hal yang sangat mengganjal, ketika di desak dengan pertanyaan, SY tidak bisa menjawab berapa sebenarnya potongan bantuannya, dan SY melemparkan jawabannya kepada Sekretaris Desa yang waktu itu Sekretaris Desa tidak ada di Kantor Desa. Terima bantuan 10 juta menerima 8 juta dan yang dapat bantuan 5 juta hanya menerima 4 juta. Jadi berapa persen potongannya???…

Banyak para warga masyarakat di Desa Gejagan hanya bisa pasrah dengan adanya bantuan dan banyaknya potongan seperti ini, dan yang terpenting bagi warga masyarakat Desa Gejagan dapat menerima bantuan dari pada tidak menerima bantuan sama sekali. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!