Metro Times (Purworejo) Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purworejo semakin memantapkan diri mengawasi Pilkada. Setelah secara resmi tahapannya dimulai, Bawaslu semakin mengintensifkan kerjasama dengan simpul-simpul strategis.
Usai membentuk tiga desa pengawasan dan tiga desa anti politik uang, Bawaslu kembali menggelar gerakan pengawasan partisipatif. Para santri digandeng untuk diajak terlibat secara aktif dalam pengawasan pemilu partisipatif.
Kegiatan pelibatan santri tersebut dilakukan melalui program “Jelajah Alam Santri Mengawasi” yang dilaksanakan di kawasan wisata bukit Sikepel, Desa Jati, Kecamatan Bener, Purworejo, Kamis (13/11) pagi.
Kegiatan tersebut dikerjasamakan dengan Ballgiez Purworejo. Organisasi wadah para gus, putra kiai di Kabupaten Purworejo.
Kegiatan tersebut diikuti santri dari sepuluhan pesantren di Kabupaten Purworejo. Bahkan dengan sukarela para santri mendeklarasikan diri untuk bermitra dengan Bawaslu Purworejo menjadi pengawas pemilu partisipatif.
Poin-poin deklarasi antara lain: para santri siap terlibat dan membantu Bawaslu Kabupaten Purworejo dalam mengawasi dan mengawal Pilkada Kabupaten Purworejo.
Jaringan santri Purworejo itu juga siap memerangi berita hoax, ujaran kebencian, termasuk memerangi politik uang. “Hukum agama jelas bahwa politik uang hukumnya haram. Kita semua santri siap melawan politik uang,” tegas Presiden Ballgiez Habib M Faqih Muqoddam Al Ba’bud yang memimpin deklarasi.
Lebih lanjut ditegaskan Wan Faqih, sejarah telah mencatat kiprah santri di negeri ini. Bahkan sejak Indonesia belum merdeka, santri punya kontribusi besar dalam melahirkan dan membangun negeri ini.
Kini Bawaslu memanggil para santri untuk bisa terlibat dalam mengawal terwujudnya Pilkada Kabupaten Purworejo yang bersih, jujur, adil dan demokratis. “Kami tegaskan siap untuk bermitra dengan Bawaslu,” katanya.
Setelah deklarasi tersebut, sambungnya, jaringan santri yang dikoordinasikan oleh Ballgiez siap melaporkan apabila menemukan adanya pelanggaran. “Pesan pengawasan ini akan kami sampaikan ke santri-santri lainnya di Kabupaten Purworejo,” tegasnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo Nur Kholiq SH S ThI MKn memgucapkan terima kasih atas kesediaan para santri untuk menjadi mitra Bawaslu.
“Kerelawanan dalam pengawasan pemilu seperti yang dilakukan para santri ini punya arti yang sangat penting bagi Bawaslu,” tegasnya.
Keterlibatan para santri dalam kegiatan pengawasan tersebut akan semakin memperkuat langgam pengawasan. Hal itu menjadi modal yang sangat besar bagi Bawaslu untuk mengawal agar pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Purworejo pada tahun 2020 nanti bisa terselenggaran secara demokratis, berintegritaa, dan bermartabat.
Bawaslu, sambungnya, akan terus mengembangkan gerakan pengawasan partisipatif dengan menggandeng elemen civil society. Langkah itu dimaksudkan sebagai upaya pencegahan. “Deklarasi pengawasan partisipatif ini akan semakin menguatkan moralitas Bawaslu dalam menjalankan tugas pengawasan. Sekaligus sebagai upaya memberikan pendidikan politik,” tandasnya.(dnl)