- iklan atas berita -

 

Metro Times (Semarang) Nur Aisyiah warga Jalan Gayamsari selatan RT 04 RW 03 Sendangguwo, Tembalang harus mengalami ujian berat dalam hidupnya. Lantara putranya Muhamad Ilham saat ini membutuhkan uluran tangan semua pihak.

Bayi 9 bulan itu divonis oleh dokter menderita berbagai macam penyakit dalam, diantaranya ISK (K. Pnemonia, ESBL), infeksi CMV Kongenital, infeksi virus Dengue, diare akut tanpa tanda dehidrasi DD / Intoleransi laktosa, anemia mikrositik, ikrositik hipokromik.

Mencuatnya kasus ini saat Nurasiyah melaporkan cobaan tersebut pada Dinas Sosial Melalui Tim Penjangkauan Dinsos (TPD) Kota Semarang. Diketahui masalah yang dihadapi keluarganya tidaklah sederhana. Pasalnya, meski telah mendapatkan layanan Universal Health Coverage (UHC) BPJS dari Pemerintah Kota Semarang, namun tidak memiliki kemampuan membayar biaya yang tidak tercantum dalam plavon anggaran layanan tersebut.

ads

“Alhamdulillah, dek Ilham sudah 4 kali masuk rumah sakit dengan fasilitas UHC,” kata salah satu anggota TPD, Tathiroh, Selasa, (26/3), “Dan Alhamdulillah mendapatkan perawatan serta pelayanan yang sangat baik, namun ada obat yang tidak tercover oleh UHC BPJS sehingga harus ditebus sendiri,” imbuhnya

Selain obat, Ilham harus mengkonsumsi susu khusus yang harganya diluar jangkauan keluarganya, “Ada susu khusus untuk Ilham, harganya sangat mahal. Melihat kondisi Nuraisyiah dan suaminya yang berprofesi sebagai petugas kebersihan jalan, sudah pasti tidak mampu untuk menebus biaya obat dan beli susu anaknya,” tuturnya.

Tathiroh bersama M. Busro dan Sri Mundiati dalam penjangkauan ke rumah Nuraisyiah memperhatikan lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Nur Aisyiah tinggal bersama ibu dan keluarga kecilnya di sebuah rumah kontrakan yang sederhana, “Selama ini mereka tinggal di rumah kontrakan bersama ibu dari Bu Aisyiah, Siti Maryam. Keluargnya pernah mendapat program Rastra tapi hanya sekali pada 2017,” urainya.

Walaupun hidup dalam Kondisi dan serba kekurangan, Nur Aisyiah tetap berjuang demi anaknya dengan mengail rejeki sebagai tukang kebersihan jalan, sambil berdoa mengharapkan tangan Tuhan menghampirinya bersama keluaraga mungilnya itu.

“Semoga pemerintah melalui Dinas Sosial mau perduli dengan kondisi kami, terutama untu biaya kontrol anak saya serta mendapatkan makan yang mendukung untuk kesembuhannya,” ujarnya. (af)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!