- iklan atas berita -

Metro Times (Kebumen), Operasi Penyakit Masyarakat “Pekat” gabungan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, sasar Pasar Ayam Tamanwinangun Kebumen, Sabtu (28/10) malam.

Personel gabungan yang meliputi PJU Polres Kebumen, para Polwan, personel Intel, Reskrim dan Sat Sabhara grebek praktik prostitusi ilegal di kawasan Pasar Ayam.

Dari penggrebekan yang digelar pada pukul 20.00 hingga 21.30 wib itu, Polres Kebumen mengamankan tiga mucikari dan dua belas PSK.

Tiga mucikari yang diamankan masing masing berinisial SM (56), SL (47), SR (46). Ketiganya merupakan ibu rumah tangga warga desa Tamanwinangun Kebumen.

Dijelaskan AKBP Titi Hastuti, penggrebekan ini digelar menyusul adanya laporan masyarakat yang merasa resah.

ads

“Razia ini berdasarkan laporan masyarakat. Kita tindak lanjuti laporan itu. Ternyata benar, kita dapatkan belasan PSK dan tiga Mucikari dalam operasi itu,” kata AKBP Titi, Senin (30/10) pagi.

Dari operasi ini, Kapolres Kebumen berharap, Pasar Ayam tersebut dapat dikembalikan fungsi asalnya.

“Ini, kan aslinya Pasar Ayam. Namun jika dalam posisi tidak beroprasi saat pasaran, digunakan untuk prostitusi terselubung. Semoga dengan adanya razia ini dapat dikembalikan ke fungsi asalnya,” kata Kapolres.

Kapolres Berharap agar para PSK yang terjaring dapat segera insyaf. Hal ini akan dibicarakan dengan Pemda agar para PSK difasilitasi, alternatif alternatif pekerjaannya.

Kepada para mucikari, mereka diancam dengan pasal 296 KUH Pidana, dengan ancaman maksimal 1 tahun 4 bulan kurungan. Sedangkan kepada para PSK, polisi memberikan pembinaan dan akan disidang Tipiring di Pengadilan negeri Kebumen.

Salah satu PSK berinisial SC (29) warga purwokerto yang terjaring saat operasi, dirinya mengaku kurang lebih satu tahun menjadi PSK di Kebumen karena tidak ada pilihan lain untuk mencari nafkah. Bahkan dirinya sudah berpindah pindah dari kota ke kota menjadi PSK karena tuntutan ekonomi.

“Saya sudah ditinggal suami, bahkan saat saya dalam posisi hamil. Saya sebetulnya tidak ingin jadi PSK. Tapi, mau gimana lagi kebutuhan hidup terus bertambah,” kata SC salah satu PSK.(Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!