Metro Times (Purworejo) Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM melakukan panen raya kacang hijau di Desa Dlisen Wetan Kecamatan Pituruh, Kamis (30/09/2021). Selain panen raya, Bupati juga menandatangani prasasti sarana dan prasarana pertanian, yang dibangun di sejumlah desa.
Turut hadir mendampingi Bupati diantaranya perwakilan Dinas Pertanian Jawa Tengah Gunawan, perwakilan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Dina STP MP, Kepala DPPKP Wasit Diono SSos, Kabag Humas dan Protokol Rita Purnama SSTP MM , Camat serta Forkopimcam Pituruh dan para kepala desa di Kecamatan Pituruh.
Dikatakan Bupati, saat ini kacang hijau merupakan komoditas unggulan tanaman pangan kedua setelah padi di Kabupaten Purworejo. Luas tanam kacang hijau pada musim ini mencapai 2,6 ribu hektar dengan memanfaatkan lahan sawah setelah panen padi musim kedua, dengan indeks pertanaman menjadi 300 persen. Dari jumlah itu, paling luas berada di Kecamatan Pituruh sebagai sentra kacang hijau, ditambah Kecamatan Grabag, Purwodadi, Ngombol, Bagelen, Banyuurip dan Gebang.
“Kacang hijau di Kabupaten Purworejo telah menggeser peranan kacang kedelei sejak tahun 2018 yang pernah berjaya di masa itu. Kacang hijau memiliki keunggulan komparatif berupa kandungan nutrisi yang baik dan nilai ekonomis tinggi, serta mampu tumbuh baik tanpa pengairan pada fase pertumbuhannya,” ungkapnya.
Menurutnya, sesuai perkembangan saat ini, aneka varietas unggul juga telah tersedia dengan variasi umur produktivitasnya, sehingga kacang hijau sangat diminati oleh petani. “Umur tanaman kacang hijau 70 hingga 90 hari setelah tanam. Produktivitas kacang hijau di Kabupaten Purworejo mencapai 17 kuintal perhektar, sehingga produksi mencapai 3.960 ton kacang hijau kering, dengan harga saat ini Rp. 17.500 perkilogram,” kata Bupati.
Ia juga berharap masyarakat lebih kreatif dalam memanfaatkan lahan, agar jangan sampai ada lahan tidak termanfaatkan. “Kacang hijau ternyata tumbuh dengan baik disini dan harganya cukup bagus. Bisa juga ditanami kedelai edamame. Kalau soal pupuk, saya minta agar petani menggunakan pupuk organik, sehingga tidak bergantung pupuk kimia,” pesannya.
Guna mendukung dan meningkatkan produksi pertanian umumnya, saat ini telah dibangun prasarana dan sarana pertanian khususnya jaringan irigasi dan jalan usaha tani, sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani.
“Saya titip agar prasarana dan sarana pertanian yang telah dibangun di Desa Kalimati, Tersidi Lor, Sumber, Kendalrejo, Gumawangrejo dan Keburusan, dapat dirawat dengan baik sehingga akan mampu meningkatkan kualitas produksi pertanian di desa setempat,” pungkasnya. (dnl)