- iklan atas berita -

 

Metro Times (Banjarmasin) Rapat Koordinasi dan Akselerasi Serapan Gabah (Sergap) dari Kementerian Pertanian Badan Ketahanan Pangan RI periode Januari – Maret 2019, Provinsi Kalimantan Selatan yang dihadiri oleh Kepala Pusat Distribusi Ketahanan Pangan Pertanian RI Prof DR Ir Risfahuzi, Kolonel Inf Rahmad Zulkarnaen Sterad Mabesad, Kepala Divisi Regional Divre Perum Bulog Kalimantan Selatan Ahmad Kholison, Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto SIP MM MIPol, Kasi Ter Korem 101/Antasari Mayor Inf Fairuz Zabadi, para Komandan Satuan Kodim, Pasi Ter, Relasi Serap Gabah dan Kepala Ketahanan Pangan Kabupaten dan Kota Se-Kalimamtan Selatan.

Terselenggaranya Rakor Sergap dilaksanakan di Aula Kantor Divre Perum Bulog lantai II Jalan A.Yani Banjarmasin, Rabu ( 6/2/2019 ).

Divre Perum Bulog Kalimantan Selatan Ahmad Kholison mengatakan, Rakor Sergap / Beras Petani dilaksanakan untuk mengevaluasi serapan gabah di tahun 2018 dan mencari solusi untuk meningkatkan Sergap di tahun 2019 agar persentase serapannya dapat meningkat, sehingga petani dapat sejahtera.

“Kita tau bahwa tingginya permintaan harga gabah pertani di tiap wilayah menjadi masukan buat kami sebagai distributor sekaligus penampung penyuplai padi. Sesuai Indek Impres pemerintah, biaya tukar gabah sudah ditetapkan menjadi 8.030 per kilogram, hal ini membuat dirinya selaku Kepala Bulog memberikan solusi terbaik agar petani menjual dengan harga yang telah ditentukan, permintaan gabah unggulan” terangnya.

ads

Iya pun mengungkapkan untuk asupan cadangan beras di Kalimantan Selatan mencapai 18 ribu ton beras cukup 1 sampai 2 tahun ke depan. Bahkan dirinya mengakui untuk penanganan dan bantuan bencana alam masih lebih dari cukup.

Pada penuturannya Kolonel Inf Rahmad Zulkarnaen Sterad Mabesad mengapresiasi pemerintah khususnya Divre Perum Bulog Kalimantan Selatan, bahwa stok suplai Gabah / beras cukup 2 ke depan. Dirinya menyarankan kepada Bulog kalau bisa Impres ajukan revisi kembali agar hasil gabah petani bisa beli sesuai harapan.

“Diminta kepada para Dandim agar terus mengawasi kegiatan Program Sergap selama 2 bulan sekali, agar kelompok tani dapat meningkatkan hasilnya” jelas Kolonel Inf Rahmad Zulkarnaen

Kapus Distribusi Cadangan Pangan Kementerian Pertanian RI menyampaikan serapan gabah petani di Provinsi
Kalimantan Selatan mencapai 20%, itu termasuk masih rendah, meskipun dalam kategori masuk sepuluh besar di Indonesia. Untuk data pengelola bantuan pusat, harus segera diberikan kepada Kadistan dan Dandim agar dapat digunakan Brigade Panen 2019 sehingga permasalahan yang ada di wilayahnya cepat di atasi.

“Untuk saran ataupun usulan Revisi Inpres terkait harga gabah 8.030, kita akan tindak lanjuti” ungkapnya. (Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!