- iklan atas berita -

Metro Times (Magelang) Anang Imamuddin, S.P, warga Sriwedari, Muntilan, Kabupaten Magelang, yang merupakan Tokoh Pemuda di Kabupaten Magelang, saat ini aktif sebagai Direktur Kampung Wisata Ndeso Sriwedari Muntilan dan Ormas Islam di FA UIB Jateng-DIY, ternyata juga sangat gemar menulis. Dikatakan olehnya, beberapa waktu ini setiap pagi dirinya mencoba untuk mengungkapkan suatu gagasan, ide, pemikiran bahkan kritikan dalam bentuk tulisan. Entah tulisan tersebut tepat atau tidak, tetapi hal tersebut tidak menghalangi dirinya untuk terus beraktualisasi dan berliterasi.

Berikut hasil wawancara eklusif wartawan Metro Times dengan Anang Imamuddin, S.P, yang juga seorang Ketua di FA UIB Jateng-DIY, Selasa pagi (17/09/2019).

Dengan semua keterbatasan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman bahkan gelar akademik, Anang berani menyampaikan suatu ide, pemikiran dan gagasan lewat tulisan, karena menurutnya hal itu tersebut lebih baik dari hanya sekedar memberi komentar yang tidak bertanggung jawab atau membully di medsos, sehingga dapat menyakitkan hati pihak yang lain.

Semua tulisannya, juga ditulis dengan semangat ingin terus belajar dan menjadi yang lebih baik serta supaya dapat bermanfaat kepada orang lain. Kadang tulisan-tulisan yang dibuatnya mendapat kritikan, masukan bahkan pertentangan dan perdebatan, karena tidak setuju dan tidak sependapat. Tetapi menurutnya, semua adalah kebaikan dan ilmu yang penuh hikmah.

“Setiap akhir di tulisan Saya pasti ada kata ‘Dari Ndeso Untuk Indonesia’. Hal ini dikarenakan kalau Saya memang orang desa, yang lahir, tinggal dan srawung di desa atau ndeso. Semua kelebihan dan kekurangan hidup di desa adalah suatu cerita dan pengalaman yang tidak semua orang memilikinya. Kearifan lokal desa yang adi luhung, kehidupan bermasyarakat yang guyup rukun dan kadang unik serta menggemaskan,” terangnya.

ads

“Spirit dari Ndeso Untuk Indonesia bukan hanya slogan semata. Tetapi memang banyak hal dari desa yang memberi kontribusi kepada Indonesia sebagai bangsa dan negara. Semangat pemuda serta masyarakat membangun desa adalah wujud cinta kepada Indonesia,” tambahnya.

Masih menurut Anang, ternyata pemikirannya terkait Dari Ndeso Untuk Indonesia mendapat respon dan saran luar biasa dari salah satu penulis senior, yaitu Sigit Rahardjo, Ketua Umum Ikatan Alumni UPN Veteran Yogyakarta. Dirinya adalah seorang ahli perminyakan yang pernah tinggal di Amerika dan sudah keliling dunia. Ternyata cakrawala dirinya sangat luas memberikan saran kepada Anang untuk menambah satu pemikiran dan redaksi yaitu Dari Ndeso Untuk Dunia. Karena sekarang sudah masuk Era Global dan Revolusi Industri 4.0, sehingga masyarakat yang terbentuk adalah masyarakat dunia.

Lompatan pemikiran yang spektakuler dan berani. Yang mungkin orang desa tidak mampu dan tidak sampai kesana pemikirannya. Dalam Bahasa Jawa “Ngoyo Woro-Woro atau Mengada-Ada”. Cuma cah ndeso bisa apa? Kok mau berkontribusi untuk dunia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Mas Sigit atas masukan dan saran tersebut. From Village To The World, memang terkesan nggaya tetapi sebagai Putra Daerah Kabupaten Magelang yang tinggal di dekat Candi Borobudur, Saya mengira itu tidak mengada-ada dan bukan omong kosong. Peradaban besar dari Ndeso Untuk Dunia ternyata pernah terjadi di abad ke-8 Masehi. Dengan adanya Candi Terbesar di dunia yaitu Candi Borobudur,” jelasnya.

Konflik dan perang di Timur Tengah yang tidak kunjung selesai bisa belajar di desa tentang perdamaian dan kerukunan. Galaunya artis-artis papan atas Korea yang sampai bunuh diri bisa belajar dengan Pak Tua di desa yang masih giat bekerja mencangkul, merumput atau membuat kerajinan tangan tanpa ada kegalauan walaupun hidup pas-pasan dan kekurangan. Banyak sifat dan sikap orang desa di Indonesia yang dapat memberi referensi masyarakat dunia.

“Maka dari itu, mari pemuda pemudi dan masyarakat desa, teruslah belajar, berkarya dan bermanfaat. Dari Ndeso Untuk Dunia bisa saja akan menjadi alternatif model masyarakat dunia dan menjadi kebutuhan jaman modern saat ini,” pesannya.

Salam Dari Desa
Dari Ndeso Untuk Indonesia
Dari Ndeso Untuk Dunia
(Anang Imamuddin, S.P)

By : Arif

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!