- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Desa Rendeng Kecamatan Gebang berhasil meraih predikat Desa Sadar Kerukunan yang diberikan pada acara Pencanangan Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama, di rumah Alm. Jendral A.Yani, Desa Rendeng, Kamis (30/09/2021). Penetapan ini didasari oleh SK Kanwil No. 878 tahun 2021 tentang Penetapan Desa Sadar Kerukunan tanggal 16 Juli 2021 serta Rapat FKUB tanggal 6 September 2021.

Hadir dalam acara yakni Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, Kepala Kementerian Agama Jawa Tengah H. Musta’in, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah KH Taslim Sahlan, Ketua FKUB Purworejo KH Habib Sholeh, Kepala kementerian Agama Purworejo H Fatkhurohman M Pd, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), Kepala Desa Rendeng Pariyono, serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Wabup mengapresiasi kegiatan yang merupakan kerja sama antara Kementerian Agama dan FKUB tersebut. Ia mengatakan adanya Desa Sadar Kerukunan ini merupakan wujud nyata kebersamaan yang diidam-idamkan untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama. “Dengan Pencanangan Desa Sadar Kerukunan ini diharapkan mampu mendorong pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan seluruh warga untuk senantiasa menjaga kerukunan yang sudah dijaga selama ini,” tandasnya.

Sementara itu, KH Habib Taslim menjelaskan bahwa tujuan diadakannya acara ini yaitu pertama menggali budaya guyub rukun yang telah ada di Desa Rendeng, mengingat di desa ini terdapat empat unsur agama. Kedua, mengembangkan kegiatan kerukunan sampai ke akar rumput. Ketiga, melestarikan kearifan lokal yang ditandai dengan digelarnya Kenduri Agung pada malam sebelumnya dan doa lintas agama. Keempat, mengenang sejarah wafatnya Jenderal A. Yani, dimana saat Kenduri Agung disampaikan sejarah tentang Jenderal A. Yani.
“Harapan kami di Purworejo ada beberapa desa dan semoga kabupaten Purworejo dapat di SK-kan kembali untuk mendapat porsi desa sadar kerukunan,” kata Habib.

Sedangkan Musta’in menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara untuk menjaga kerukunan. “Kita harus sekuat tenaga, harus bekerja keras, tidak boleh menyerah menjaga kekompakan, kerukunan, guyub rukun kita ini, karena begitu ini terkoyak maka persatuan Indonesia menjadi taruhannya,” ungkapnya.

ads

Acara ditutup dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan penanaman bibit pohon durian oleh Wabup Purworejo Hj Yuli Hastuti SH. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!