Dikenal Dekat Dengan Masyarakat, Gus Tommy Diwaduli Pedagang Pasar Pagi Kaliwungu Terkait Sempitnya Lapak Dagangan

0
646
Gus Tommy (paling kiri) memberikan penjelasan terkait los tempat berjualan di Pasar Pagi Kaliwungu, senin (28/12)
- iklan atas berita -

Metro Times Kendal – Mengetahui lapak atau los tempat berjualan dibangunan Pasar Pagi Kaliwungu yang sempit dan berukuran hanya 1 meter kali 2 meter, salah seorang pedagang wadul (mengadu) kepada Gus Tommy.

 

Sebelum mengadu ke Gus Tommy, pedagang pasar yang diketahui bernama Umi Mas’atun sempat mengunggah sebuah video di media sosial yang isinya aduan tentang sempitnya los tempat berjualan kepada Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati Kendal dan Dinas terkait.

 

Video keluh kesah Umi Mas’atun yang diunggah di akun medsos suaminya yang bernama Abdus Somad pada rabu 23 Desember 2020 siang sempat viral.

ads

 

Dalam video tersebut, dirinya mengungkapkan rasa kekecewaannya setelah mengetahui los yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena sempit dan berukuran hanya 1 meter kali 2 meter.

 

Padahal, sebelum kebakaran, ia yang berjualan baju telah membeli los tempat berjualan seharga Rp 40 juta dan kini hanya mendapat jatah los berukuran kecil.

 

Namun, video wadul kepada Gubernur Jateng, Bupati dan pihak terkait tak bertahan lama. Pasalnya, esoknya ada pihak yang mendatangi dan menekan agar video tersebut dihapus.

 

Tak hanya itu, dirinya juga diminta untuk mengunggah video permohonan maaf kepada pihak terkait karena telah mengeluh mendapat los tempat berjualan yang sempit.

 

Setelah memenuhi keinginan pihak yang telah menekan dirinya dengan menghapus video dan mengunggah video permohonan maaf, ia lantas wadul kepada Gus Tommy.

 

Menerima aduan tersebut, pria bernama Muhammad Tommy Fadlurrohman sempat melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait.

 

Setelah mendapatkan informasi, anggota DPRD Kendal dari Partai Golkar yang kini duduk di Komisi A memberikan jawaban kepada Umi Mas’atun terkait sempitnya los di Pasar Pagi Kaliwungu.

 

“Los itu menjadi sempit karena dari Dinas terkait berupaya mengakomodir semua pedagang agar bisa menempati los,” kata Gus Tommy, senin (28/12/2020).

 

Dikatakan, dari informasi yang didapatkan dirinya, total seluruh pedagang yang awalnya menempati los di pasar tersebut ada sekitar 700 pedagang.

 

Dibangunan pasar yang baru, dinas terkait berupaya untuk menciptakan pasar menjadi pasar hijau dan hiegienis dengan mengakomodir seluruh pedagang yang ada di Pasar Pagi Kaliwungu, baik yang berjualan lesehan maupun yang berjualan di kupingan.

 

Setelah mengakomodir para pedagang lesehan dan kupingan, jumlah total pedagang membengkak menjadi 1.038 pedagang.

 

Dengan mengakomodir seluruh pedagang yang ada, berimbas pada menyempitnya los yang disediakan bagi pedagang.

 

Awalnya, dinas terkait telah menyediakan los bagi para pedagang dengan ukuran los 2 meter kali 2 meter. Namun, dibangunan pasar yang baru karena tidak diperkenankan ada yang berjualan dilesehan dan berjualan di kupingan, maka los tersebut dikurangi lebarnya hingga 40 centimeter untuk memberikan los bagi ratusan pedagang yang lain.

 

“Los menjadi berukuran 1,6 kali 2 meter. Sedangkan untuk pedagang lesehan dan kupingan yang diakomodir sehingga bisa menempati los dengan ukuran 1 meter kali 2 meter,” ungkapnya.

 

Mendengar penjelasan yang disampaikan Gus Tommy, Umi Mas’atun yang sempat mengeluhkan sempitnya los tempat berjualan bisa menerima dengan baik.(Gus)

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!