Metro Times,(Purworejo), Acarah Halal Bilhalal yang diselenggarakan oleh Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Rukamana Budi di Kediamanya Minggu 2 Juli 2017 Jalan KH Wahid Hasyim Kepatihan Purworejo. Dan para awak media berhasil wawancara dengan Putra Rukmana Budi yakni, Dion Agasi juga anggota DPRD Kabupaten Purworejo, Tentang relokasi PKL pedagang alun alun malam.
Menurut Dion Agasi bahwa ,revitalisasi alun alun secara prinsip setuju, karena secara estetika itu merupakan keindahan, namun tentang relokasi para PKL harus dikaji ulang. Waktu itu sudah saya sampaikan pada pandangan umum fraksi PDI Perjuangan dalam rapat paripurna, Ia meminta dari exekutive tentang pemindahan atau relokasi PKL ini benar benar nantinya bisa sejahterakan para PKL ,ini kan tujuanya untuk itu.
Kalau hanya sekedar indah atau mempercantik menurut saya itu nomor dua, percuma cantik dan indah kalau warganya tidak bisa cari makan. Artinya bahwa ada tidak jaminan dari pemerintah ,ketika PKL direlokasi apakah mereka ini masih bisa cari makan yang seperti di alun alun yang selama ini berjalan.
Dan kalau itu tidak ada jaminan dari pemerintah ,artinya bahwa revitalisasi alun alun tidak harus di relokasi, bisa saja lapangan rumput diperkecil ,kemudian para PKL diseragamkan dan tetap dilokasi yang sama dan depan dibuat taman kan bisa saja ,tergantung konsepnya.
Maksudnya pemindahan atau relokasi ini jangan sampai membunuh PKL dalam mencari nafkah . Secara prinsip saya setuju revitalissi alun alun dan masalah relokasi harus ditinjau ulang.
Kalau mengenai cagar budaya untuk bangunan gedung sebagai tempat relokasi para PKL ,jangan sampai meroboh gedung cagar budaya.
Sekarang yang menjadi masalah direlokasi ditempat itu dengan pedagang PKL yang banyak, padahal PKL alun alun Purworejo sebagai ikon makanan ,jika masyarakat hendak mencari makanan ya taunya di alun alun,karena itu alun alun Purworejo sebagai ikon Kulinner, Tegas Dion Agasi sebagai Ketua Komisi B.(Daniel)
