Metro Times (Purworejo) Turunnya Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Pendidikan tahun 2019 untuk merehab ratusan ruang kelas sekolah dasar negeri (SDN) yang rusak sedang dan berat di Kabupaten Purworejo, akhirnya bisa diperbaiki.
“DAK dari Kementrian Pendidikan tahun 2019 untuk rehab sebanyak Rp 11.047 milyar guna memperbaikin sebanyak 121 ruang kelas yang rusak berat dan ringan di 55 sekolah SDN di 16 kecamatan,” kata Kasi Sarpras SD Disdikpora Purworejo, Sasmito di ruang kerjanya.
Setiap paket pekerjaan rehab mendapat alokasi biaya Rp 91,3 juta. Selain mendapat dana dari APBN, Disdikpora juga mendapat dana dari APBD Provinsi Jawa Tengah senilai, Rp 40 juta untuk 6 sekolah.
“Sebenarnya anggaran yang Rp 40 juta itu pengajuannya tahun 2017, namun di 2018 tidak muncul, baru di 2019 ini muncul. Pengajuan kami dulu Rp 364 juta, namun kemampuan APBD hanya segitu,” kata Sasmito.
Menurutnya, pengerjaan rehab ruang kelas ini akan dibagi menjadi tiga termin masing-masing 40%, 30% dan terakhir 30%. Saat ini pekerjaan masih masuk tahap termin pertama. Namun, ruang kelas yang terbayak rusak berat ada di Kecamatan Bener.
“Jadi ada 7 SD yang ruang kelasnya rusak parah, yaitu di Kecamatan Bener,” sebutnya.
Selain bantuan rehab ruang kelas SDN, bantuan rehab untuk ruang SMPN juga diterima tahun ini. Adapun perincian anggaran untuk SMPN adalah Rp 1,080 miliar untuk rehab 9 ruang kelas di lima SMPN.
Rp 1,083 M untuk rehab ruang guru di tiga SMPN serta perbaikan jamban di 7 sekolah dikucurkan dana sebesar Rp 457,8 juta.
“Itu semua dana dari DAK tahun 2019. Sedangkan dari APBDP Purworejo kami dialokasikan dana untuk pembuatan sumur bor Rp 47jt, pembangunan pagar, talud dan drainase Rp 611, 680 juta di tiga sekolah serta perbaikan jamban di 20 SMPN senilai Rp 210 juta,” ungkap Kasi Sarpras SMPN Disdikpora, Sigit Joko Purnomo, saat ditemui metrotimes di ruangannya, Selasa (23/7/19) pagi. (dnl)