Metro Times (Kab. Magelang) Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dari Fraksi PDI Perjuangan, Endrianingsih Yunita SP, menggandeng Bappeda Provinsi Jateng untuk mengembangkan desa wisata di Kab. Magelang. Keduanya berkolaborasi dan bergerak bersama menghadirkan solusi permasalahan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 dalam forum diskusi aktual “Pengembangan Desa Wisata Dalam Mendukung Pendapatan Desa” yang dihadiri Kepala Desa beserta Aparat Desa di 15 Desa di Kec. Tegalrejo dan Kec. Candimulyo, dan para pelaku wisata di Aula Bebek Goreng Diwak Tegalrejo Magelang, Senin (21/02) siang.
Diuangkapkan oleh Politikus PDIP ini, bahwa kolaborasi dengan Bappeda Prov. Jateng yang terpikirkan karena berawal dari sering kalinya jalan-jalannya yang akhirnya diusulkan ke Bappeda Prov. Jateng.
“Banyak sekali di desa membuat destinasi wisata desa dengan banyak modal, namun setelah jalan beberapa tahun tidak jalan. Kenapa bisa seperti itu. Mari kita bahas di acara ini,” ujar Endrianingsih (sapaan akrab Endrianingsih Yunita SP), dalam forum diskusi aktual.
Negara Indonesia sangat kaya sekali akan wisata, masih menurut Endrianingsih, bahwa diantaranya Wisata Alam sebanyak 35%, Wisata Budaya sebanyak 60%, dan Wisata Buatan sebanyak 5%. Untuk itu ia mengajak untuk bersama-sama menggarap pariwisata yang berkualitas melalui pengembangan desa wisata. Program tersebut, lanjut Endrianingsing, merupakan lokomotif untuk penciptaan pendapatan desa dan juga lapangan pekerjaan.
“Tidak semua desa memiliki potensi desa wisata. Untuk menjadi desa wisata tidak harus memiliki keindahan alam tapi bisa juga dari seni budaya, adat istiadat, pertanian, sejarah hingga religi,” terang Endri.
Sementara di tempat yang sama, Ketua Bappeda Prov. Jateng yang diwakili Tri Yuli Atmojo mengatakan, Jateng potensinya sangat luar biasa, namun selama 2 tahun pandemi Covid-19 ini agak terganggu, dan ini sangat berpengaruh bagi perekonomian dan dunia pariwisata, karena banyak aktifitas-aktifitas yang terdampak salah satunya UMKM.
Dijelaskan oleh Bappeda Prov. Jateng bahwa mandiri desa harus dapat ditingkatkan, dan tidak hanya itu saja, namun para pelaku wisata di desa dapat mengembangkan wisata desanya masing-masing.
“Pemerintah sangat mendukung pariwisata, namun tentunya ada persyaratannya, yakni besarannya untuk desa maju sebanyak 1 Milyard, desa berkembang sebanyak 500 juta dan untuk desa kurang berkembang sebanyak 100 juta rupiah,” kata Tri Yuli Atmojo.
Lebih lanjut, masih menurut Tri Yuli Atmojo, tema yang dilaksanakannya kali ini tidak lain adalah sebagai upaya untuk mendukung memulihkan perekonomian masyarakat, mengembangkan potensi di desa dan mencegah pengangguran.
“Jangan takut terus berinovasi, dan semoga setiap desa bisa memulihkan perekonomian salahsatunya dengan mengembangkan potensi-potensi di desanya,” jelas Tri.
Forum diskuasi aktual ini semakin hidup ketika diskusi dimulai antara narasumber (Bang Yos) dengan para peserta forum diskusi aktual, yakni Kepala Desa, Aparat Desa dan para pelaku wisata. (rif)