- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Pengaruh perangkat elektronik atau gadget saat ini sudah berkembang pesat, dan memudahkan untuk berkomunikasi dengan teman maupun keluarga. Orang dewasa atau orangtua juga dapat mengakses apapun hanya dengan sentuhan jari saja. Namun, bagaimana jika si Kecil juga menginginkan gadget yang orangtua miliki. Amankah ?.

Orangtua disarankan untuk tidak mengganti interaksi sosial anak dengan gadget yang saat ini sedang ramai digunakan. Hal ini bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Menurut beberapa ahli kejiwaan, hal ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan sosial anak.

dr Ika Indiyah P, M.kes Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSJ Menur Surabaya, mengatakan
anak-anak yang setiap harinya menggunakan hp untuk game, youtube atau yang lainnya akan mengalami gangguan tingkah laku. Dari bulan Januari sampai September 2019, saya mendapati 675 pasien anak dan remaja itu, terdapat lebih dari 50%nya penyebabnya dari kecanduan gadget.

“Kecanduan gadget ini menyebabkan si anak kurang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orangtua maupun dengan lingkungan. Gadget bisa menganggu pola pikir anak, yang seharusnya ia belajar di sekolah, tetapi tidak mau sekolah karena tidak bisa lepas dari hp atau gadget,” paparnya saat ditemui di RSJ Menur Surabaya.

ads

“Orangtua hendaknya membiarkan anak bermain di luar rumah, yang dapat melatih anak dalam menjalin persahabatan, melatih keterampilan interpersonal, belajar bertanggung jawab, mengembangkan moral, belajar disiplin diri dan belajar kepemimpinan. Semua hal tersebut tentunya lebih baik dibandingkan dengan membiarkan anak main hp atau gadget,” lanjutnya.

Terlalu banyak bermain gadget dapat mengakibatkan berbagai hal negatif, yaitu, Obesitas, Akademik yang buruk, Malas, Penyendiri, dan Kekerasan.

Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Menur Surabaya, Yunita Retno Budiarti mengatakan, ketergantungan gadget pada anak dan remaja sangat luar biasa, dapat berpengaruh pada konsentrasi si anak itu sendiri. Konsentrasinya terganggu, hingga cemas dan sangat berobsesi untuk memainkan sebuah gadget.

“Kami semenjak tahun lalu sudah intensif untuk melakukan sosialisasi pada sekolah-sekolah, sementara ini masih di lingkungan kota Surabaya. Kita berkolaborasi dengan guru untuk mendeteksi dini adanya gangguan perilaku pada anak. Supaya orangtua bijak dalam memperkenalkan teknologi atau hp kepada anak,” katanya.

“Walaupun gadget dapat mempengaruhi kemampuan anak di bidang teknologi, tetap saja gadget tidak dapat menggantikan fungsi krayon, buku dan boneka. Akan lebih baik jika si Kecil bermain bersama teman-teman sebayanya dengan aktivitas fisik, seperti bermain jungkat-jungkit, ayunan, bersepeda dan aktivitas outdoor lainnya,” cetus dokter yang konsen dengan kejiwaan anak.

Senada dengan Yunita, Kepala Instalasi Napza RSJ Menur Surabaya, Lila Nurmayanti menjelaskan, penanggulangan dan pencegahan kasus seperti ini, sudah dilaksanakan pada sekolah, diundang talkshow, di event pameran. Semuanya bekerja total untuk melakukan promotif dan preventif pada perilaku kebutuhan dan kecanduan gadget pada anak dan remaja ini.

“Sebenarnya kami juga memiliki program preventif tersebut, dengan nama Srikandi Jawara (Screening dan Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja). Kita juga mengingatkan peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan disini, melalui pola asuh 3L, yaitu : L pertama Love, mencintai, artinya komunikasi yang baik pada anak. L kedua Limitation, pembatasan yang harus dilakukan pada si anak. L ketiga, Learning, pembelajaran, tidak didekte, untuk diberi kesempatan memperbaiki diri,” imbuhnya.

“Tidak ada salahnya memberikan si Kecil gadget sebagai sarana bermain masa kini. Tapi mungkin penggunaannya yang perlu dibatasi dan pastinya Mum harus terus mengawasi penggunaannya. Jangan sampai kegiatan si Kecil dengan temannya berkurang karena lebih memilih gadget. Bagaimanapun, bermain di luar rumah lebih baik dibandingkan hanya bermain game pada gadget,” ungkapnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!