- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menawarkan solusi pertumbuhan ekonomi, yakni perlunya inklusivitas dan menjadikan kebijakan non ekonomi sebagai salah satu faktor yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Launching Ejavec Jurnal dan Penutupan 4 th Ejavec Forum di Kantor Perwakilan BI Jatim, Kamis (26/10) malam.

Tawaran tersebut antara lain dilatarbelakangi permasalahan serius dalam pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif. Saat ini, terdapat 1 persen kelompok di Indonesia menguasai 49 % aset nasional. “Permasalahan inklusi ini perlu segera diatasi,” terangnya.


Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif tidak cukup dilakukan dengan cara pendekatan ekonomi semata. Namun, diperlukan langkah sinergi melalui kebijakan non ekonomi lainnya yang memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan inklusi tersebut. “Faktor eksternal berupa kondisi aman dan nyaman turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jatim,” ujarnya.

Kondisi itu pula yang diinginkan oleh Dubes Singapura pada saat melakukan kunjungan kerja ke Jatim. Dalam pertemuan tersebut digambarkan, apakah Jatim dapat memberi garansi untuk terus menjaga situasi daerahnya terus aman dan nyaman.

ads

“Ini adalah kebijakan non ekonomi yang memiliki variable sangat menentukan bagi meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Jatim. Kehidupan aman dan nyaman menjadi bagian penting dalam pembangunan yang inklusif,” imbuhnya.

Pakde Karwo sapaan akrabnya mengambil contoh, kesuksesan negara Jepang dalam menumbukan pertumbuhan ekonominya. Japan Incorporate meletakkan politisi dan faktor keamanan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di Jepang.
Untuk itu, Pemprov Jatim berkeyakinan bahwa pembangunan di Jatim meletakkan dasar pendekatan pada kelompok small medium enterprise atau kelompok kelas bawah. Pendekatan terhadap kelompok ini diharapkan mampu mempersempit disparitas antar daerah yang ada di Jatim.

Dihadapan para peneliti dan praktisi ekonomi, Pakde Karwo menjelaskan, bahwa pemerintah dan negara harus hadir untuk mengurangi disparitas. Caranya, dengan melindungi masyarakat dari adanya bahaya liberalisme dan mekanisme pasar. “Jangan sampai goverment tunduk terhadap pasar. Ini juga jadi solusi untuk mengurangi disparitas antar daerah yang semakin tinggi,” tegasnya.

Ejavec Punya Peran Strategis Bagi Perekonomian Jatim

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Difi A Johansyah memandang bahwa East Java Economic (EJAVEC) forum memiliki peran sangat strategis dalam mendukung perekonomian regional Jatim. Ejavec forum ini juga mengupas berbagai isu strategis Jatim tentang perekonomian Jatim.
Pada penyelenggaraan Ejavec yang ke 4 mengambil tema ‘Mencari Sumber Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Jawa Timur Untuk Peningkatan Daya Saing Global’ dinilai sangat penting.
Pihaknya mengapresiasi langkah Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Pakde Karwo yang terus mencari sumber sumber pertumbuhan ekonomi baru. Tak hanya itu, pengelolaan APBD yang tepat sasaran memberi dampak luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Jatim.
Menurutnya, Jatim merupakan provinsi yang berperan terhadap perekononian Indonesia. Dalam satu dasawarsa terakhir, kontribusi Jatim terhadap perekonomian nasional mencapai kisaran 14 % atau tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.

 

Ejavec Journal Resmi Diluncurkan

Dalam kesempatan tersebut dilakukan peluncuran Ejavec Journal Resmi diluncurkan. Peluncuran edisi pertama tersebut merupakan karya ilmiah terpilih dari kegiatan Ejavec pada tahun 2015 dan 2016.
Ke depan, Ejavec Journal ini akan menjadi wadah bagi karya karya ilmiah terapan mahasiswa, akademisi, pelaku ekonomi dan masyarakat umum yang akan mengupas kinerja ekonomi Jatim.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor I Universitas Airlangga, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Prov Jatim, ekonom dan akademisi serta peserta Ejavec 2017. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!