Metro Times Kendal – Mendengar nama ketan durian tentu sudah tidak asing lagi bagi para pencinta kuliner. Namun sebagian orang ada juga yang belum pernah mencicipi nikmat dan lezatnya ketan durian khas Desa Sendang Kulon Kecamatan Kangkung Kendal.
Kuliner ketan durian ini bukan sekedar ketan dan durian yang langsung disantap makan. Tapi ada beberapa tambahan yang diberikan agar lebih nikmat lagi ketika dihidangkan.
Kuliner ini sangat cocok untuk dihidangkan saat pagi atau sore hari.
Menurut Nur Amin warga Desa Sendang Kulon Kangkung yang biasa membuat ketan durian mengatakan, ketan durian adalah makanan ketan yang dicampur durian dan ditambahi susu serta keju.
“Ketan durian rasanya manis, gurih dan ada rasa duriannya. Selain itu, rasanya juga bikin ketagihan karena ada tambahan seperti keju dan susu yang menambah rasanya menjadi lebih nikmat,” terang Nur Amin.
Nur Amin mengaku bahwa, kuliner ketan durian yang diproduksinya, dipasarkan masih sebatas dalam kota kendal saja. Hal ini mengingat kuliner tersebut mudah basi jika lebih dari 10 jam.
Saat disambangi di rumahnya, Nur Amin juga membeberkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ketan durian, diantaranya yakni, beras ketan, gula, daun pandan, santan kelapa, durian, keju dan susu.
“Cara mengolahnya, ketan terlebih dahulu dicuci bersih kemudian dimasak dicampur dengan santan dan diberi daun pandan agar lebih wangi,” ungkapnya.
Setelah selesai dimasak, lanjut Nur Amin, ketan yang sudah masak didiamkan sekitar 15 menit, kemudian dipindahkan ke ceting yang terbuat dari bambu. “Ceting sebagai wadah ketan tersebut dilapisi daun pisang agar bahu khas daun pisang dan daun pandan lebih terasa,” tuturnya.
“Ketan yang didinginkan di ceting kemudian dicetak pakai mangkok kecil, ditambahi parutan keju dan susu kental manis, lalu ditambahkan durian. Untuk yang dibawa pulang, ketan durian hanya perlu dibungkus dengan plastik, dikemas lalu disteples agar rapat,” imbuhnya.
Dia menambahkan, kuliner ketan durian hanya mampu bertahan selama 10 jam karena ada santannya. Namun, ketika kuliner ini disimpan di dalam lemari es bisa bertahan hingga 15 jam.
Sementara itu, Camat Kangkung, Ardhi Prasetyo yang juga berada di kediaman Nur Amin mengatakan, kuliner ketan durian ini memang merupakan makanan khas Desa Sendangkulon.
Adapun untuk pemasarannya melalui online dan offline.
“Pemasaran masih di seputaran Kota Kendal dan daerah Temanggung. Kami berharap dengan adanya ketan durian ini bisa dikembangkan oleh warga desa Sendangkulon maupun warga desa lain di wilayah Kecamatan Kangkung,” ungkap Ardhi.(Gus)