Harga Cabai Melejit, Ibu-ibu Menjerit 

0
715
- iklan atas berita -

 

Metro Times (Kendal) Cabai, komoditas bumbu dapur dalam sebulan ini, di beberapa pasar tradisional di Kendal harganya terpantau naik melejit hingga 100 persen.

 

Harga berbagai jenis cabai seperti jenis cabai rawit biasa yang sebelumnya dikisaran 25 ribu sampai 30 ribu perkilogramnya kini naik menjadi sebesar Rp 53 ribu, dan cabai merah menjadi Rp 55 ribu. Sedangkan, jenis cabai setan yang biasanya berkisar di angka Rp 30 ribu sampai maksimal Rp 35 ribu perkilogram. Namun hampir sebulan terakhir harganya melonjak tajam menembus angka Rp 60 ribu perkilogramnya.

 

ads

Salah seorang pedagang di Pasar Kendal, Nur Janah mengakui, kenaikan harga cabai sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.

 

“Kenaikan harga cabai ini dipicu oleh stok cabai yang terbatas akibat musim kemarau dan juga karena pasokan yang harus dibagi untuk pedagang luar Jawa yang juga mengambil dari Temanggung,” kata Nurjanah, minggu (21/7/2019).

 

Kenaikan beberapa jenis cabai juga terjadi untuk pembelian per ons, yakni tembus Rp 12 ribu.

 

“Sampai hari ini, belum ada tanda-tanda bakal turun harga,” tuturnya.

 

Nurjanah menjelaskan, stok cabai dari Temanggung sebetulnya cukup melimpah. Namun, pedagang di Kendal juga harus berbagi pasokan dengan pedagang luar Jawa, terutama Sumatra.

 

“Ini yang bikin stok menipis, sehingga harga otomatis naik. Normalnya, perkilonya hanya kisaran Rp 35 ribu, tapi sekarang bisa sampai Rp 60 ribu,” terang Nur Janah.

 

Kenaikan itu pun dikeluhkan masyarakat. Karena harganya kian tak terjangkau, mereka umumnya terpaksa mengurangi volume pembelian. Bahkan, tak sedikit yang memilih membeli paketan bumbu dapur demi berhemat.

 

“Kurang tahu kenapa bisa mahal. 1 ons saja sekarang harganya Rp 12 ribu. Biasanya hanya Rp 4 ribu saja. Terpaksa tidak bisa beli banyak. Yang penting dapat cabai mas. Kadang juga beli bumbu dapur paketan. 1 plastik ada cabainya beberapa biji, bawang dan bumbu dapur lainnya. kalau bagi kami, masyarakat, hanya bisa menjerit, ngomong kesana kesini sama ibu-ibu yang lain dan berharap harga cabai cepat turun. Pemerintahlah yang bisa ikut campur menekan harganya,” kata Wiwik, salah seorang pembeli.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Subaedi mengatakan, untuk menanggapi naiknya harga cabai Dinas Perdagangan Kendal telah mengerahkan tim pengendali inflasi untuk menekan harga cabai.

 

“Akibat gagal panen, ada. kekurangan stok, namun jumlahnya sedikit, sehingga masih cukup memenuhi kebutuhan pasar,” katanya.

 

Subaedi juga menyampaikan, kenaikan harga cabai, dan merata tidak hanya terjadi di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Kendal saja.

 

“Di luar Kendal juga mengalami hal yang sama. Kenaikan di Kendal kisaran harga Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu. Faktornya gagal panen yang sebabkan stok berkurang. Sedang kita upayakan untuk bisa menekan harganya agar tak terlalu membenani masyarakat,” pungkasnya.(Gus)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!