- iklan atas berita -

 

Metro Times (Purworejo) Gedung perkuliahan Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) yang terletak di Jalan Pahlawan Km 3 Kelurahan Sucenjurutengah Kecamatan Bayan diresmikan penggunaannya pada Jumat (12/4). Peresmian dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir MSi, secara simbolis yang ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.

Hadir pada kesempatan itu Ketua PDM Purworejo, Rektor UMP dan para Wakil Rektor, Muspika Bayan, pewakaf tanah, serta putri dan cucu pahlawan nasional Kasman Singodimejo.

Kampus 3 itu berdiri di atas tanah seluas 3.600 meter persegi dan 1.200 meter persegi di antaranya merupakan tanah wakaf dari H Wagiyo Ma’ruf. Dengan kontruksi bangunan berlantai 3, gedung baru ini memiliki fasilitas 20 ruang untuk perkuliahan dan kantor serta 1 ruang seminar.
Rektor UMP Drs H Supriyono MPd mengungkapkan, kampus baru tersebut akan digunakan sebagai lokasi kegiatan perkuliahan. Namun, penggunaan secara spesifik untuk program studi (Prodi) apa saja baru akan ditentukan pascaperesmian. Diperkirakan, gedung akan digunakan secara aktif mulai semester depan sambil berproses melengkapi fasilitas pembelajaran.

ads

Menurut Supriyono, Kampus 3 UMP ini memiliki letak strategis karena berada di jalur utama Purworejo-Magelang. Adanya aktivitas kampus 3 nantinya diharapkan juga dapat turut mengembangkan perekonomian di sekitar wilayah Kecamatan Bayan, dan khususnya Kabupaten Purworejo

“Ada multiplier efek bagi pembangunan Purworejo. Kampus ini diperuntukkan sebagai pusat pendidikan tanpa meninggalkan perannya sebagai lembaga dakwah di tengah masyarakat,” terangnya.

Drs H Ashari MSc, Wakil Rektor 2 UMP yang juga sebagai bendahara dalam panita pembagunan gedung, menjelaskan bahwa proses pembangunan Kampus 3 dilakukan secara swakelola. Hingga tahap peresmian, dana yang telah digunakan mencapai sekitar Rp9 miliar.

“Jumlah itu belum final karena kita masih akan ada penambahan-penambahan fasilitas sampai aktif digunakan nanti. Rencananya juga ada pengembangan, yang ke arah belakang itu sekarang dalam proses pembelian 3 bidang tanah,” ujarnya.

Disebutkan, saat ini UMP memiliki sekitar 3.800 mahasiswa dari 5 fakultas dan belasan Prodi. Adanya kampus 3 sekaligus menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Saspras bagi mahasiswa.

“Kita memang baru saja menambah beberapa Prodi baru, seperti TI, Hukum, Psikologi, dan PGSD. Adanya kampus 3 ini menjadi langkah antisipasi untuk menampung banyaknya jumlah mahasiswa,” sebutnya.

Sementara itu, Haedar Nashir dalam sambutan pengarahannya mengapresiasi langkah pengembangan UMP dengan adanya dukungan warga pemberi wakaf. Namun, pihaknya mewanti-wanti agar adanya gedung kampus tidak membuat UMP berbangga diri atau semakin leluasa untuk beraktivitas, tetapi tidak member nilai lebih.

“Jangan sampai malah jadi fitnah. Setelah kampus baru, nilai-nilai perjuangan yang selama ini kokoh lalu berubah setelah banyak fasilitas,” tandasnya.

Pihaknya lalu menegaskan hal-hal yang perlu menjadi pegangan di balik kemajuan UMP. Satu di antaranya yakni nilai-nilai Islam yang menjadi pondasi gerakan Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah merupakan gerakan Islam sehingga Islam dapat menjadi nilai hidup masyarakat dan membawa pada kemanfaataan untuk setiap manusia. Tidak terbatas pada perbedaan agama atau bahkan politik, Islam hadir menjadi rahmat bagi semesta.

“Di kawasan-kawasan terjauh dimana muslim masih minoritas, seperti di NTT itu hanya sekitar 9 persen muslim, tapi Muhammadiyah membangun kampus. Bahkan, kita punya 3 kampus di NTT, UM Kupang itu cukup besar, mahasiswanya hampir 8 ribu dan 80 persen mahasiswa nonmuslim atau Kristen,” jelasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!