Metro Times, Sorong – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) merupakan organisasi kemasyarakatan independen dengan visi untuk mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera bagi semua Masyarakat Adat.
AMAN bekerja di tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk mewakili dan melakukan advokasi untuk isu-isu Masyarakat Adat dengan menempati wilayah adat secara turun-temurun. Masyarakat Adat memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya yang diatur oleh hukum adat, dan lembaga adat yang mempertahankan keberlanjutan kehidupan mereka sebagai komunitas adat.
Demikian disampaikan Yusak Kostantinus Magablo sebagai Ketua Badan Pengurus Harian (BPH-red) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sorong Raya kepada media Metro Times, Jumat (22/7).
Ia (Yusak Kostantinus Magablo) mebawahi wilayah Sorong Raya, meliputi Kabupaten Tambrauw, Sorong Selatan, Maybrat dan Kabupaten Raja Ampat.
“Saya selaku Ketua AMAN Sorong Raya, dengan tegas katakan kepada pengurus AMAN Sorong Raya dan Anggota Komunitas Masyarakat Adat Se- Sorong Raya, jangan memakai nama organisasi AMAN untuk kepentingan pribadi”, Jelasnya.
AD/RT AMAN sangat jelas bahwa AMAN tidak pernah mengorbankan anggota hingga masyarakat adatnya, ungkap ketua AMAN Sorong Raya yang biasa di panggil Konstan.
Tambahnya, AMAN adalah ormas yang memperjuangakan aspirasi Komunitas Masyarakat, anggota hingga masyarakat adatnya dengan berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya.
Selaku Ketua AMAN Sorong Raya “ Saya merasa kecewa atas tindakan oknum pengurus yang telah memakai nama organisasi untuk kepentingan pribadinya, hal ini tidak bisa dibiarkan, ungkapnya.
Organisasi bukan milik pribadi seseorang, tapi milik semua masyarakat adat, saya berharap dapat perhatian serius dari pengurus besar AMAN di Jakarta, agar dapat menindak dengan sangsi tegas kepada oknum pengurus yang telah melanggar aturan main organisasi, imbuh Konstan. @Hp
