Metro Times (Purworejo) Ratusan seniman dan budayawan menyatu dalam Grebeg Seni Purworejo (GSP) 2018 yang dihelat Lentera Art bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo di kawasan Amphi Theater Alun-Alun Purworejo, Sabtu (8/9). Puluhan pertunjukan yang mereka sajikan mampu menggaet perhatian ribuan penonton sejak siang hingga dini hari.
Antusias masyarakat terhadap event yang baru pertama ada di Purworejo ini terlihat sejak acara dibuka dengan berbagai kreativitas seni. Antara lain ruang permainan tradisional, rebutan jajan karo dolanan, aksi lukis perupa Purworejo, lapak literasi, serta pameran fotografi.
Mengusung tema Kekunoan dan Kekinian, GSP 2018 menjadi ajang ekspresi dan apresiasi lintas disiplin seni. Tidak hanya seniman kawakan atau profesional, pelaku seni cilik dan muda pun banyak bermunculan dengan gaya baru kreativitasnya.
“Ada sekitar 327 pelaku seni dan budayawan yang terlibat dengan 30 jenis tampilan. Tidak hanya lokal Purworejo, beberapa penyaji berasal dari luar daerah,” kata Melania Sinaring Putri SSn, penggagas GSP sekaligus kKetu Panitia penyelenggara.
Beberapa penyaji lokal antara lain Dolalak SMKN 7, Performance Tronthong Cussion, Gejog Lesung Mardika Swara, Porjobitbok, Komunitas Teater Purworejo, Lukis Arang Otter, Karawitan Sumunar, Sanggar Mentari Musik, dan Sego Megono Songkestra. Selainnya Teater Surya UMP, Paguyuban Musik Purworejo, Teater Oncor, Dolalak Budi Santoso, Congculy, Sanggar Tari Swastika, SMPN 2, Dhemankustik, Sanggar Tari Prigel, Tari Kontemporer oleh Nungki Nur Cahyani, dan Performance Grebeg Seni Lentera Art.
Kodim 0708/Purworejo tak ketinggalan dengan mendelegasikan para istri TNI untuk menampilkan hadroh. Polres Purworejo menampilkan atraksi Polisi Cilik (Pocil) yang memadukan gerakan pengaturan lalu-lintas dengan kolaborasi seni serta sajian Dolalak Polwan.
Sementara salah satu penyaji dari luar daerah yakni Abakura. Komunitas Lereng Menoreh Magelang itu sekaligus menjadi pemuncak GSP 2018 dengan aksi kolaborasi musik dan seni rupa.
“Hingga larut malam bahkan dini hari, ribuan penonton masih bertahan untuk mengapresiasi. Kami berterima kasih kepada para penyaji, pendukung, serta masyarakat Purworejo,” ujar Melania.
Dalam GSP 2018 juga dilakukan 2 penganugerahan, yakni bagi pemenang lomba mewarnai dan menggambar menyongsong GSP serta seniman Tari Dolalak, R Tjipto Siswojo.
Trofi kejuaraan lomba menggambar dan mewarnai diserahkan oleh Kepala Dinparbud Purworejo, Agung Wibowo AP, bersama panitia dan dewan juri. Adapun penghargaan bagi Seniman Tari Dolalak diserahkan oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian SE MM, kepada perwakilan keluarga R Tjipto Siswojo.
“Saya sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan penuh terhadap acara seni yang semeriah ini. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa Purworejo semakin ramai dan mulai meninggalkan predikat kota pensiun,” kata Bupati Agus Bastian.
Bupati menyadari pentingnya berkesenian. Salah satunya, kesenian menjauhkan diri dari kekerasan. Saat ini dirinya pun berkeinginan untuk dapat menari Dolalak.
“Kostum (Dolalak) sudah punya, tapi kok ya belum sempat-sempat untuk latihan. Pada saatnya nanti saya ingin menghibur saudara-saudara dengan menari dolalak,” ungkapnya.
Lebih dari itu, Bupati juga berharap agar adanya event-event seni di Kabupaten Purworejo dapat turut menyukseskan Tahun Kunjungan Wisata Romansa Purworejo 2020. (Daniel)