- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Guna menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah memasuki era baru Industri 4.0, yang dihawatirkan akan mengaburkan batas–batas antara dunia biologi, fisik, dan digitalisasi. Membuat tiga mahasiswi jurusan sistem informasi pada Universitas Semarang (USM) tertantang untuk melakukan penelitian tentang penentuan karyawan teladan yang difokuskan dilakukan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.

Ketiganya adalah Vera Muttifah Alaih, Indah Indrianingsih dan Nofiyati. Adapun tehnik yang digunakan ketiganya adalah menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) atau sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan berbobot. Dalam penelitian itu mengasilkan sistem pendukung keputusan yang bertujuan untuk mempercepat dalam penilaian SPK (Sasaran Kinerja Pegawai) di BPBD Kota Semarang setiap bulannya.

“Dalam penelitian kami memiliki beberapa bobot kriteria, seperti moral, akhlak, kemampuan tekhnis,prestasi kerja, dan kerjasama. Kami gunakan metode SAW karena untuk mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif yang ada di semua atribut tersebut,” kata kordinator tim, Vera Muttifah Alaih, kepada Metrotime.news, Jumat (12/7/2019).

Untuk lamanya penelitiannya sendiri dikatakannya, berlangsung dari 30 Mei hingga 09 Juli 2019. Sedangkan alasan pemelihan BPBD tersebut, lanjutnya, karena sebagai dinas yang memiliki aparatur sipil negara (ASN), dan pegawai kontrak yang cukup banyak. Sedangkan pegawai kontrak pada umumnya yang ada di Kota Semarang belum memiliki sistem penilian kepegawaian yang komplek. Padahal, menurutnya, hal itu penting dilakukan karena setiap bulan harus ada penilaian yang bertujuan untuk evaluasi kinerja pegawai. Nantinya akumulasinya dapat digunakan sebagai pertimbangan perpanjangan kontrak setiap tahunnya.

ads

“Tujuan penelitian kami untuk mempermudah kinerja kepegawaian dan mempercepat dalam penilaian SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) di BPBD Semarang setiap bulannya. Hasil penelitian kami, menghasilkan sebuah sistem dan aplikasi sehingga kedepan dapat diimplementasikan oleh BPBD Semarang,” jelasnya.

Menanggapi hasil penelitian itu, Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, menyambut baik atas gagasan dan hasil yang diberikan. Ia berharap kedepannya dapat dikembangkan sehingga kriterianya bisa disamakan SKP ASN.

“Kedepan juga diharapkan mempermudah dalam penyeleksian pegawai, sehingga bisa tahu mana yang sesuai dengan kriteria atau yang tidak, dengan begitu mempercepat kerja bagian umum dan kepegawaian,” sebutnya. (Jon)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!