Metro Times Kendal – Perhelatan Pilkada Kendal makin memanas dengan adanya tarik menarik dukungan dari sejumlah lembaga dan organisasi kemasyarakatan. Menyikapi hal ini, salah satu pegiat organisasi kepemudaan di Boja angkat bicara. Bahkan mantan pengurus KNPI Jawa Tengah ini terang-terangan memilih pasangan calon Ali Nurudin – Yekti Handayani (NUrani).
Sementara itu, diketahui ketua KNPI Jawa Tengah, Tino Indra Wardono, saat ini juga mengikuti konstestasi Pilkada Kendal bersama pasangan calon wakilnya, Muh Mustamsikin.
“Saya kenal Mas Tino, dan saya juga tahu kalau beliau maju jadi calon Bupati Kendal. Tapi pilihan itu soal rasa, dan saya sudah terlanjur jatuh hati kepada pak Ustad Ali dan Ibu Ani. Keduanya kombinasi yang tepat dari berbagai aspek untuk membangun Kendal ke depan,” ungkap Akhirin Santoso, pegurus DPD KNPI Jateng di masa kepemimpinan Bintang Yudha Daneswara.
Lebih lanjut ayah dua anak yang sehari-hari berprofesi sebagai guru les musik itu menerangkan alasannya memilih paslon NUrani. Menurutnya Ustad Ali dan Ani sebagai figur yang mampu menjawab harapan pemuda maupun orang-orang yang konsen terhadap permasalahan kepemudaan.
Dikatakan, Ustad Ali yang dikenal sebagai tokoh pesantren juga memiliki wawasan yang luas terhadap pemberdayaan pemuda. Sementara calon wakilnya, Ani, yang berprofesi sebagai guru tidak tetap (GTT) selain sebagai pengusaha, akan membuat kombinasi NUrani semakin matang untuk menyasar permasalahan kepemudaan.
“Bagaimanapun, pemuda punya peran yang sangat strategis dalam pembangunan daerah. Karena dari dari angkatan muda inilah, daerah diharapkan akan makin berkembang di masa mendatang. Untuk menjawab hal ini, diperlukan figur pemimpin yang responsif dan punya komitmen dalam pemberdayaan pemuda,” lanjutnya.
Warga nonmuslim yang juga menjadi kader penggerak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di sekitar tempat tinggalnya di Desa Karangmanggis, Boja, itu mencontohkan besarnya potensi yang bisa dikembangkan namun belum optimal karena tidak melibatkan peran pemuda.
Dikatakan, sektor UMKM dan peternakan memiliki prospek yang baik untuk menopang perekonomian warga setempat yang sebagian besar bekerja di sektor perkebunan dan pengelolaan sumber daya alam. Sayangnya, imbuh pegiat pendampingan peternak di NGO Tapak Daud, potensi tersebut masih belum dioptimalkan.
“Persoalannya tidak adanya pendampingan yang berkelanjutan. Pemerintah serahkan program bantuan, kelanjutannya bagaimana, tidak ditindaklanjuti secara tuntas. Lebih pas lagi, pemerintah bisa berdayakan pemuda. Kenapa pemuda, karena dengan memberikan ilmu dan skill kepada pemuda, dampaknya akan berlanjut tidak hanya berhenti hanya di dia saja,” sambungnya.
Terpisah, calon bupati Kendal Ali Nurudin, atau yang akrab disapa Ustad Ali, menyatakan dirinya bersama calon wakilnya Yekti Handayani berkomitmen untuk melibatkan pemuda dalam agenda pembangunan daerah. Bahkan pihaknya mengaku menempatkan pemuda dalam program unggulan yang akan dilaksanakan jika terpilih.
“Kepemudaan masuk dalam program unggulan yang akan kami laksanakan di bidang kebudayaan, kepemudaan dan kemasyarakatan. Kami akan sediakan ruang-ruang pemberdayaan bagi para pemuda, baik itu yang berkaitan dengan pengembangan skill, penguatan peran OKP, hingga kami libatkan pemuda dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan,” terangnya.(Gus)