- iklan atas berita -
Metro Times (Semarang) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan 81 UIN Walisongo di Desa Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang bersama dengan Ibu-ibu PKK Desa Samban melakukan pelatihan dan praktik pembuatan ecoprint. Kegiatan ini dilakukan bertepan dengan hari sumpah pemuda, Sabtu (28/10). Acara diawali dengan sambutan dan dibuka oleh Ibu Anis selalu ketua TP PKK Desa Samban serta pemaparan materi dan praktik yang dipandu oleh mahasiswa KKN .
Intan Asyifa Maula, mahasiswa KKN posko 7 UIN Walisongo menuturkan, Desa Samban termasuk salah satu daerah padat penduduk sehingga jarak antara rumah yang satu dengan yang lain sangat berdekatan. Walaupun desa ini merupakan desa padat penduduk, tetapi Desa Samban masih memiliki lahan kosong maupun pekarangan yang ditumbuhi oleh aneka tumbuhan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membuat suatu karya. “Adanya lingkungan yang masih asri dan banyak tanaman yang subur di daerah Samban ini, sehingga dedaunan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembuatan suatu produk seperti ecoprint,” ucapnya
Intan menjelaskan, ecoprint merupakan teknik mencetak pada kain dengan menggunakan pewarna alami dan membuat motif dari daun secara manual. Potensi bahan alam seperti dedaunan, bunga, tangkai, atau biji yang melimpah di Desa Samban dapat dimanfaatkan sebagai bahan pigmen warna ecoprint. Adanya pelatihan ecoprint dengan media totebag di Desa Samban diharapkan akan terbentuk kelompok usaha ecoprint yang terdapat berbagai manfaat, selain bagi peserta pelatihan sendiri untuk membuka usaha juga dapat menjadikan Desa Samban terkenal akan ecoprintnya sehingga akan dikenal baik oleh warga Desa Samban maupun luar Desa Samban. “Kegiatan tersebut juga akan memberikan demo mengenai cara mengelola potensi bahan alam menjadi produk yang bernilai dan bermanfaat,” urainya
Masih menurut Intan, ecoprint sendiri dibuat untuk menghasilkan karya seni dengan memanfaatkan bahan yang ada di alam sebagai pewarna dan juga sebagai motif pola. Dengan adanya potensi tersebut menjadi perhatian mahasiswa KKN posko 7 UIN Walisongo Desa Samban untuk meningkatkan nilai tambah potensi bahan alam sebagai salah satu potensi Desa Samban dengan pembuatan ecoprint.
Bahan dan cara pembuatannya pun tergolong mudah dan dapat dimodifikasi sesuai kreativitas. Ibu-ibu peserta pelatihan ikut praktik pembuatan ecoprint secara mandiri. Dari adanya pelatihan tersebut diharapkan masyarakat dapat termotivasi untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah. Ibu Nur. “Dengan adanya pelatihan ini, menjadikan pengalaman baru bagi kami Ibu-ibu PKK. Bahan yang digunakan juga sederhana dan tekniknya mudah untuk di terapkan,” ujar Anis Ketua PKK Desa Samban
Anis melanjutkan, Ibu-ibu PKK di Desa Samban sangat bersemangat untuk melakukan pelatihan ecoprint. “Dengan adanya pelatihan pembuatan ecoprint oleh mahasiswa KKN posko 7 UIN Walisongo, diharapkan dapat memberikan ide dan motivasi kepada warga Desa Samban untuk mengembangkannya menjadi sebuah produk UMKM,” harapnya. (af).