Dalam fatwa Nomor 28 tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Salat Idul Fitri saat pandemi Covid-19 yang di terbitkan oleh MUI, Salah satu poin dalam fatwa tersebut dijelaskan bahwa salat itu boleh dilaksanakan di rumah.
Rabu (13/5) Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni’am Sholeh menerangkan “Salat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjemaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid) terutama jika ia berada di kawasan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali,”
Dan isi fatwa tersebut pula dijelaskan, jika umat Islam berada di kawasan Covid-19 yang telah terkendali pada saat 1 Syawal 1441 H, maka salat Idul Fitri dapat dilaksanakan dengan cara berjamaah di tanah lapang, masjid, musala, atau tempat lain.
Selain itu, pula dijelaskan jika umat Islam berada di kawasan terkendali atau kawasan yang bebas Covid-19 dan diyakini tidak terdapat penularan, seperti di kawasan pedesaan atau perumahan terbatas yang homogen dan tidak ada keluar masuk orang, salat Idul Fitri dapat dilaksanakan dengan cara berjemaah di tanah lapang, masjid atau musala.
“Pelaksanaan salat Idul Fitri, baik di masjid mau pun di rumah harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mencegah terjadinya potensi penularan,” kata Niam.
Dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri di rumah, dijelaskan bahwa salat dapat dilakukan secara berjamaah dan dapat dilakukan sendiri.
Jika salat Idul fitri dilaksanakan secara berjemaah, maka ketentuannya adalah jumlah jemaah minimal four orang, yang terdiri dari satu orang imam dan three orang makmum, serta dilaksanakan khutbah.
“Jika jumlah jemaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan salat jamaah di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka salat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah,” ucap dia.