Metro Times (Wonosobo)- Pilkada wonosobo semakin mendekat,unsur yang ada mulai dari Calon, Tim sukses, KPU,Bawaslu,Aparatur keamanan sudah melaksanakan persiapan dan strategi masing- masing sesuai dengan peraturan serta protab yang ada. Maka dari itu, hari ini panitia pengawas pemilu Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo, menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Jumat(23/10).
Aacara tersebut dilangsungkan di rumah makan Harmoni kertek. Hadir dalam acara tersebut sekaligus sebagai narasumber,Ketua Panwaslu Kertek Yusuf Mustofa beserta staff, Kapolsek Kertek AKP Sutopo,SH, Camat Kertek Muhammad Said,S.Sos.
Audience dalam acara tersebut juga hadir dari berbagai golongan, mulai dari komunitas ojek online, Santri Pondok, Rekan- rekanita IPNU- IPPNU, Pelajar, rekan-rekan organisasi kemasyarakatan hingga unsur didalam masyarakat.
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif ini dilakukan karena sangat penting, karena Pilkada kali ini memang istimewa bebeda dari sebelumnya, diakarenakan Pandemi Covid19 yang belum juga purna.Namun tetap mengacu pada UU No 10 Tahun 2016 terlepas dari perubahan-perubahan karena faktor pandemi.
Memahami dengan situasi tersebut,sudah menjadi kewajiban panwascam kertek menyampaikan mulai tahapan-tahapan, syarat, databased DPT, hingga skema pengawasan berkolaborasi dengan masyarakat.
Siklus tahapan diawali dengan pemutakhiran data pemilih DPT, adapun belum terdaftar nantinya bisa mengajukan pengaduan kepada KPPS/PANWAS untuk verifikasi,untuk pendatang baru yang belum terdaftar bisa menggunakan blangko A.5. Ketentuan saat pencoblosan nantinya mekanismenya menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai, masker, setelah mencoblos tinta yang digunakan tinta tetes, karena untuk meminimalisir maraknya Covid. Namun sehubungan dengan pengawasan, dijelaskan oleh Ketua Panwascam Kertek, Yusuf Mustofa bahwa partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pilkada ini memang harus maksimal.
“Nantinya masyarakat berhak melaporkan kecurangan bila ditemukan didalam praktik pelaksanaan proses Demokrasi kita, misal ada kampanye yang tidak menggunakan STTP, kemudian ditemukan keganjilan dalam administrasi seperti pemilih yang sudah meninggal dunia masuk didalam DPT,karena ini pelanggaran sistemisasi,maka segera dilaporkan ke KPU. Alangkah baiknya kami bersama masyarakat bisa bergandengan tangan menerapkan semboyan pemilu damai, “Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu, Salam Awass”. Paparnya saat diwawancarai Metro Times.
Dalam forum tersebut, Camat Kertek(Muhammad Said), menjelaskan terkait kondisi masyarakat, pada intinya pemilu tahun ini bisa menjadi pemili yang lebih kondusif, dan partisipasi masyarakat juga lebih aktif. “Data pemilih di Kecamatan Kertek adalah yang terbesar di Wonosobo,tahun 2018 sudah mencapai 66.240 jiwa sedangkan ditahun 2020 ini kurang lebih menembus angka 67.000, dengan presentase Pilkada serentak tahun 2019 lalu 74% maka harapanya bisa lebih maksimal agar masyarakat menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara yang baik” tuturnya.
Pilkada ini juga akan sangat nyaman,aman,damai tidak ada anarkisme maka faktor keamanan juga perlu siaga kondisi. Wilayah kertek yang padat penduduk menjadi perhatian kusus polsek kertek menjelang pilkada.Dengan kekuatan personil yangada, bahu- membahu,bersama masyarakat menghimbau selalu menjaga hati yang dingin,tidak emosi mensukseskan hajatan demokrasi khususnya di wilayah kertek.
serangkaian acara berjalan dengan sukses, lancar dan suasana yang cair, penutupan acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif tersebut, diakhiri dengan pelepasan balon ke angkasa dengan tulisan harapan-harapan sukacita peserta, untuk Wonosobo dan Pemimpin kedepan lebih maju dan membumi.(Arr)