- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Setiap tanggal 1 Agustus merupakan hari bersejarah bagi Yonif Mekanis Raider 412/BES Kostrad Purworejo. Pada tanggal itulah, Batalyon 412 diresmikan. Hingga kini, disetiap perayaan hari jadinya, pelestarian tradisi kesatuan masih terlihat kental di Batalyon yang terletak di tengah kota Purworejo ini. Salah satu tradisi yang tidak terlewatkan disetiap perayaan HUT adalah pagelaran wayang kulit yang berlangsung semalam suntuk.

Komplek Batalyon 412 tampak berbeda pada, Jumat (6/9) malam. Ratusan anggota 412 dan masyarakat umum tampak berbaur dan memadati Lapangan utama untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang dihelat dalam rangka merayakan HUT ke-54 Yonif Mekanis Raider 412/BES /Kostrad Purworejo.

Pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Sunarpo Guno Prayitno dengan lakon “GATOTKACA SUCI” dimulai setelah Danyonif Mekanis Raider 412 Kostrad Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan secara simbolis menyerahkan tokoh wayang kepada Ki Sunarpo Guno Prayitno dari Kutoarjo. Seluruh pasukan baik Tamtama, Perwira, dan anggota Persit ikut terlibat dalam acara tersebut.

Ditemui metrotimes di sela-sela acara, Danyonif MR 412 Eko Bintara Saktiawan mengatakan, pagelaran wayang kulit ini merupakan salah satu rangkaian tradisi perayaan HUT yang turun-temurun dilakukan oleh Batalyon sebagai bentuk pelestarian budaya. Dimana wayang kulit adalah produk Indonesia.

ads

“Kita berupaya melestarikan tradisi kesatuan. Secara pribadi saya sangat mengapresiasi bentuk perayaan HUT Yonif MR 412 dengan tetap melestarian kebudayaan wayang kulit,” ucapnya.

Danyon juga menambahkan, dengan semakin bertambahnya usia Yonif MR 412, pihaknya berharap, seluruh kesatuan dapat semakin Solid dalam menjaga kebersamaan dan kekeluargaan. Ia juga meminta kepada pasukan untuk tidak melupakan perjuangan lelulur dan terus memperkuat jiwa nasionalisme. Lebih dari itu, YMR 412 Kostrad diharapkan dapat membanggakan bagi masyarakat Purworejo.

“Pagelaran wayang kulit ini juga terbuka untuk masyarakat luas. Beberapa tokoh masyarakat, Lurah Kelurahan Purworejo, dan beberapa pihak terkait juga kami undang. Kami ingin berbaur dengan masyarakat hingga tidak memunculkan sekat dan kesan yang menakutkan bagi masyarakat,” jelas Danyon.

Sementara itu, Dalang Ki Sunarpo mengungkapkan, Lakon “GATOTKACA SUCI” ini mengisahkan tentang Ksatria Pringgodani yang ingin menjadi ratu, dan pada saat itu Gathotkaca bertapa untuk menyurgakan eyangnya demi ketentraman bangsa dan negara. Sementara saudaranya ingin merebut tahta dan kekuasaan itu sehingga terjadi peperangan hebat yang menewaskan banyak prajurit, “Hanya Gathotkaca yang mampu mengalahkan saudaranya itu,” kata Ki Sunarpo. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!