- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) SMP Negeri 2 Purworejo yang dikenal sebagai sekolah favorit dan memiliki segudang prestasi di Kabupaten Purworejo memiliki sejumlah upaya untuk mempertahankannya. Salah satu upaya itu yakni dengan menggeliatkan budaya literasi warga sekolah.

Kepala SMPN 2 Purworejo, Yosiyanti Wahyuningtyas MPd, saat dikonfirmasi metrotimes di kantornya menyatakan adanya korelasi antara prestasi, baik bidang akademik maupun nonakademik, dengan kemampuan berliterasi. Menyadari hal itu, sekolah terus berupaya menggeliatkan budaya literasi.

“Kita memiliki program kegiatan literasi yang sifatnya harian, mingguan, bulanan, dan tahunan,” katanya, Selasa (12/11).

Disebutkan, pada program harian, kegiatan yang dilakukan antara lain membaca atau merangkum buku selama 30 menit sebelum pembelajaran. Para siswa dapat memanfaatkan pojok baca yang ada. Pada program mingguan, sekolah rutin melakukan pemutaran film inspiratif, kultum, dan membaca kitab suci.

“Untuk program bulanan ada penilaian pojok baca kelas dan posterisasi sekolah. Kita juga ada pojok baca guru yang terletak di bawah-bawah tangga itu,” sebutnya.

ads

Sementara untuk program tahunan, SMPN 2 rutin menggelar lomba literasi antarkelas, pemilihan duta literasi, serta pesantren literasi pada saat bulan Ramadan. Khusus untuk lomba literasi antar kelas kemasannya berbeda-beda setiap tahun. Seperti belum lama ini, sekolah menggelar serangkaian kegiatan selama sebulan penuh sekaligus mengisi Bulan Bahasa Oktober.

“Bulan Oktober kemarin kita penuh kegiatan literasi dan gongnya pada tanggal 30. Penyerahan penghargaan untuk pemenang lomba telah kita lakukan dan pada upacara bendera hari Senin kemarin kita serahkan penghargaan khusus untuk kelas-kelas juara tergiat literasi,” jelasnya.

Menurutnya, program literasi SMPN 2 dijalankan secara total dan menyeluruh. Tidak hanya para siswa, para guru juga wajib menjalankannya. Hal tersebut mengundang perhatian dari sekolah luar daerah , yakni SMPN Imogiri, untuk studi banding di SMPN 2 belum lama ini.

“Dengan membudayakan literasi , seperti membaca dan menulis, maka kemampuan siswa dan guru akan terus bertambah dan itu akan berujung pada prestasi. Membaca dan menulis disini tidak hanya fisik, kita juga masuk digitalisasi, seperti buku elektronik dan lainnya,” ungkap Yosiyanti. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!