- iklan atas berita -

SEMARANG, metrotimes.news – Kota Semarang akan menyelenggarakan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak pada 27 November 2024 mendatang. Tokoh-tokoh politik seperti Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) petahana Walikota dan A.S Sukawijaya atau Yoyok Sukawi, anggota DPR RI Fraksi Demokrat memiliki elektabilitas tinggi.

Berdasarkan hasil survei INDO RISET Strategis yang dipaparkan Peneliti Galih Pramilu Bakti, SE. MSc, elektabilitas Incumbent Mbak Ita masih diatas Yoyok Sukawi dengan selisih 6,7 persen.

“Secara spontan, sebanyak 33,5 responden akan memilih Mbak Ita, sebanyak 26,8 persen akan memilih Yoyok Sukawi dan 10,3 persen akan memilih Ade Bhakti. Masih ada 23,7 persen belum menentukan pilihan atau tidak menjawab,” kata Galih Pramilu Bakti pada acara FGD yang digelar Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS), di Hotel Jalan S Parman, Kota Semarang, Jumat (28/6).

Kemudian kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang populer (dikenal) paling banyak adalah Mbak Ita (Incumbent), diikuti oleh Yoyok Sukawi dan Soemarmo HS. Namun, kandidat yang paling banyak disukai adalah Yoyok Sukawi dengan angka 49,6 persen, diikuti Ade Bhakti 48,3 persen, dan Mbak Ita 47,7 persen.

Galih mengungkapkan, Mbak Ita dan Yoyok Sukawi juga bersaing ketat jika Pilkada dilakukan sekarang. “Jika diberi pilihan 4 nama calon wali kota, responden yang memilih Mbak Ita 38,4 persen, diikuti Yoyok Sukawi 34,0 persen, Soemarmo 4,8 persen dan Iswar 1,5 persen,” ujarnya.

ads

Sementara Calon Wakil Wali Kota paling banyak dipilih adalah Ade Bhakti dengan angka 32,2 persen.

Kemudian, peneliti juga melakukan simulasi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang. Pasangan Mbak Ita-Ade Bhakti paling banyak dipilih, diikuti pasangan Yoyok Sukawi-Ade Bhakti.

“Mbak Ita jika dipasangkan Ade Bhakti mendapatkan 22,2 persen. Sementara Yoyok Sukawi-Ade Bhakti 21,1 , hanya selisih 1,1 persen,” katanya.

Jika simulasi dilakuan 4 pasangan, Mbak Ita dengan siapapun wakilnya, secara umum akan memperoleh suara tertinggi. Namun demikian, Yoyok Sukawi akan memperoleh suara yang cukup tinggi dan mengalahkan pasangan lain jika berpasangan dengan Ade Bhakti.

Diketahui hasil Pileg Februari 2024 lalu di Kota Semarang: PDIP masih menjadi partai pemenang, diikuti Gerindra, PKS, Demokrat, PKB, PSI dan lainnya.

Perolehan kursi DPRD Kota Semarang 2024. PDIP mendapatkan 14 kursi, Gerindra : 7 kursi, PKS : 6 kursi, Demokrat : 6 kursi, PKB : 5 kursi, PSI : 5 kursi, Golkar : 4 kursi, PAN, PPP, dan Nasdem masing-masing 1 kursi.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Semarang yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel diambil sebanyak 600 responden secara proporsional secara acak dan merata di seluruh wilayah Kota Semarang.

Simulasi 4 pasangan kandidat Pilwalkot Semarang 2024 INDO Riset Strategis, yang dipaparkan di FGD yang digelar FOMOS Jumat (28/6). Foto : Dok. FOMOS

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error ± 4,08% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Waktu pelaksanaan survei adalah 8 – 14 Juni 2024. Ada sampel yang non respon (sulit ditemui, tidak berkenan diwawancara, keluar kota) sehingga total responden yang dapat diwawancara sebanyak 544 orang.

Analisis Pengamat Politik

Pengamat politik yang juga Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP, Yoga Putra Prameswari, S.I.P., M.A memberikan komentar soal hasil survei dari INDO RISET Strategis.

Menurutnya dari hasil itu, penentu kemenangan adalah pasangan calon yang akan dipilih.

Selain itu, ia yakin Wali Kota Semarang itu akan mendapatkan rekomendasi dari PDI Perjuangan. Sementara, Yoyok menurutnya harus memilih koalisi yang tepat untuk bisa menang di Pilkada 2024 nanti.

“Kalau di PDIP Saya yakin Mbak Ita yang akan mendapatkan rekomendasi, apalagi sebagai incumbent yang masih memegang kekuasaan infrastruktur politik. Kemudian Mas Yoyok perlu melakukan koalisi yang cukup kuat, karena PDIP sangat kuat ya. Yang harus dilihat adalah koalisi nasionalis agamis, PDIP dengan partai agamis dan Demokrat juga melakukan yang sama,” ujarnya.

“Mas Yoyok harus mengambil peluang, karena mayoritas Masyarakat Kota Semarang beragama Islam ya. Dan saya lihat Mas yoyok melakukan sholat jumat keliling ya apalagi menjadi pemilik PSIS Semarang cukup menjadi modal dikenal oleh kalangan umum,” tambahnya.

Selain itu, Dosen UNDIP itu mengatakan peluang Ade Bhakti sangat besar untuk bisa maju di Pilkada 2024 nanti.

“Saya lihat memang diminati oleh kalangan milenial dan gen Z, dengan konten-kontennya di media social. Tetapi harus kita lihat juga apakah follower nya dari Kota Semarang, kalau itu iya, menjadi modal yang sangat besar,” ucapnya.

Ia memperkirakan, Pilkada nanti akan mempertemukan Mbak Ita dan Yoyok Sukawi.

“Ya dari saya kemungkinan akan head to head. Soal Gerindra, tentu tokoh yang dekat dengan Prabowo Subianto sudah pasti bisa mendapatkan rekom-nya,” ungkapnya.

Pengamat Politik dari Universitas Soegijapranata (UNIKA) Semarang, Andreas Pandiangan menyebut, Yoyok Sukawi berpeluang akan mengganggu petahana pada Pilkada 2024 mendatang.

“Pak Yoyok harus berkoalisi dan akan menjadi pengganggu petahana. Pak yoyok punya kekuatan dari pileg kemarin, karena itu adalah pemilih real,” ujar Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FHK Soegijapranata.

Selain itu disampaikan pula, jika sudah saatnya partai politik menunjukkan koalisinya kepada masyarakat, agar masyarakat juga paham akan siapa berpasangan dengan siapa dalam Pilkada Kota Semarang itu.

“Dengan masyarakat mengetahui siapa berpasangan dengan siapa dalam Pilkada Kota Semarang itu, akan mempengaruhi peta politik Pilkada Semarang,” tandas Andreas Pandiangan. (af).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!