Metro Times (Kendal) Hingga 30 September 2019 serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kendal baru terserap 52,74 persen.
Dari total APBD Kendal sebesar Rp 2.445.490.278.577,00. anggaran yang sudah terserap sebesar Rp 1.289.765.473.747,00.
Penyerapan anggaran belanja dibagi menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Untuk belanja langsung yang isinya merupakan belanja barang dan jasa, tingkat penyerapannya 37,58 persen atau Rp 77.128.323.322,00.
Sedangkan untuk belanja tidak langsung terserap anggaran Rp 464.579.728.168,00 atau 62,75 persen.
Dari semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD), tingkat penyerapan anggaran yang paling rendah yakni ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal.
Di Dinas Dikbud serapan anggaran sampai akhir September baru terserap anggaran sebesar 37,46 persen.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan, rendahnya serapan belanja langsung dikarenakan banyak dari rekanan yang belum meminta pembayaran.
“Banyak pekerjaan dari rekanan sendiri yang belum selesai 100 persen yang mengakibatkan serapan anggaran masih rendah,” kata Agus, rabu (2/10/2019) siang.
Demi terserapnya anggaran yang maksimal, Agus akan terus mendorong agar rekanan segera menyelesaikan pekerjaan dan juga menyelesaikan proses-proses administrasi.
“Kita akan dorong rekanan agar bisa maksimal dan sampai akhir tahun serapan bisa terserap sepenuhnya,” pungkasnya.(Gus)
