Metro Times (Purworejo) Kepolisian Polres Purworejo telah memeriksa sebanyak 13 orang saksi dalam kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh massa pro Prabowo pada Selasa 2 April kemarin.
“Ketiga belas orang itu, tiga diajtaranya adalah korban. Lainnya orang-orang yang ada di sekitar lokasi saat kejadian,” kata Kapolres Purworejo, AKBP Indra Kurniawan Mangunsong usai konference pers di Mapolres hari ini (4/4/19) pagi.
Indra menyebutkan, pihaknya telah mengirim surat panggilan kepada anggota ormas yang diduga terlibat pengeroyokan usai kampanye Capres/Wapres nomor 2 di Lapangan Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo (2/4) kemarin.
“Tim kami terus bergerak melakukan penyidikan. Kami akan memanggil saksi-saksi, termasuk penanggung jawab kampanye,” lanjut Indra Mangunsong.
Hingga hari ini, selain telah memanggil saksi-saksi, penyidik juga menyita barang bukti berupa rekaman cctv yang ada di toko bangunan dan warung bakso dekat TKP. Ada pula rekaman HP, batu, kayu dan empat unit kendaraan bermotor yang dirusak.
Untuk motif pengeroyokan, polisi belum bisa memastikan karena masih mendalaminya. Namun korban dikeroyok karena korban memakai kaos salah satu capres nomor urut 1 yang menjadi pesaing.
Korban berjumlah lima orang, yang terparah adalah Yuli Wijaya (27) warga Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. “Yuli mendapat lima jahitan di kepalanya,” kata Kapolres.
Yuli merupakan karyawan yang ditugaskan untuk mengatur keluar masuk angkutan material yang akan diangkut ke bandara.
Sementara menurut pengakuan korban saat di konfirmasi metrotimes di rumahnya menjelaskan, saat itu dirinya sedang mengatur lalu lintas keluar masuknya kendaraan ke lokasi tambang batu andesit yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dari arah purworejo datang rombongan beriringan. Tiba-tiba beberapa orang dari rombongan itu menghampiri korban dan meminta baju yang dipakenya ada gambar Jokowi dilepas.
“Pada saat baju akan saya lepas, tanpa basa basi mereka langsung memukul saya berame-rame menggunakan benda tumpul. Rombongan itu baru saja menghadiri pengajian akbar di alun-alun Kemiri Purworejo,” ungkap Yuli Wijaya.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka parah dibagian kepala, sehingga harus dijahit sebanyak 5 jahitan. Selain Yuli Wijaya, ada 4 orang korban lainnya yang dipukul, dan 5 buah sepeda motor dirusak. Sementara handphone android smartphone milik korban dibawa kabur oleh para pelaku.
“Saya dipukul dibagian kepala dan muka mengunakan batu, kayu dan besi, ada juga yang pake tangan, kepala saya sobek sehingga dijahit 5 jahitan. Hape saya juga dirampas dan dibawa kabur oleh mereka,” kata Yuli Wijaya.
Korban bersama kedua orangnya juga meminta kepada kepolisian, agar para pelakunya diusut tuntas. (dnl)