Metro Times (Surabaya) – Halal bi halal akbar guru, alumni dan almamater SMP Negeri 10 Surabaya yang mengusung tema ‘Bersama Kita Luar Biasa’, yang dihadiri Wali Kota Surabaya, Risma Tri Harini dengan total undangan 460 di Hotel Garden Palace Surabaya, berlangsung meriah, Minggu (1/7).
Ketua Ikatan Alumni SMP Negeri 10 Surabaya (Ikasdasa), Bambang Udi Ukoro menyatakan, mereka yang bergabung dalam kegiatan ini adalah para alumni lulusan tahun 1962 sampai 2017.
Juga ada 17 kelompok masyarakat yang tergabung dalam kegiatan Ikasdasa. Salah satunya cak & ning juga gabung Ikasdasa untuk menghibur warga Surabaya.
“Tujuan halal bi halal ini adalah untuk menyambung silaturahim. Awalnya digagas bapak ibu- guru yang diketuai pak Suyono yang ingin menggelar halal bi halal dengan para alumni SMP Negeri 10. Kami dari alumni ingin mewujudkan acara itu. Acara besar begini, dilakukan dua tahun sekali,” katanya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, Risma Tri Harini mengatakan, sebagai alumni SMP Negeri 10 ini, akan terus membenahi kota Surabaya nantinya. “Kota ini mendapatkan penghargaan dari Lee Kuan Yu sebagai salah satu kota terbaik di dunia. Ini setelah Tokyo, Jepang.
Kami akan mencoba dan bekerja keras agar tidak mengecewakan bapak dan ibu,” katanya ketika memberikan sambutan pada halal bi halal akbar guru, alumni dan almamater SMP Negeri 10 Surabaya dengan mengusung tema ‘Bersama Kita Luar Biasa’ di Surabaya.
Namun demikian, Risma menyadari bahwa walikota adalah jabatan politik. “Kami akan semampunya dan sekuatnya menjaga amanah,” cetusnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota teladan ini sempat mengisahkan ketika masih menempuh pendidikan di SMP 10. “Selama sekolah di SMP 10 itu, tidak membanggakan. Waktu itu, saya adalah atlit lari. Saya sering bolos dan masuk kelas jam 09.00,” kenang Risma.
Namun demikian, ketika Risma sekolah di Belanda berhasil menjadi nomor satu.
Sedikit menceritakan masa lalu, Risma ketika masuk sebagai pegawai negeri sipil (PNS) ditempatkan di Bojonegoro.
ddi
Pada tahun 1996, dia dipindah ke Surabaya dan disekolahkan di Belanda dan menjadi lulusan terbaik di sana. Lantas, menjadi Kadis kebersihan dan sempat menjabat Kepala Bappeko.
Tak lama kemudian, Risma diminta maju menjadi Walikota Surabaya. Padahal, kala itu dia tidak punya persiapan apa-apa dan tidak punya uang. Sederet prestasi yang dicetak Risma adalah pada 2016 lalu, Risma menjadi walikota terbaik dunia.
Dan selanjutnya pada 2017 sebagai salah satu pemimpin dunia yang berpengaruh. Sekarang ini, setiap bulan mendapatkan undangan ke luar negeri untuk menjadi pembicara.
“Pada Juli nanti, saya akan menjadi pembicara di New York,” cetusnya.
Dia berpesan pada anak-anak Surabaya agar menjadi mandiri. Sebab, anak anak sekarang ini sudah diberikan fasilitas lengkap, namun merasa masih kurang saja. (nald)