- iklan atas berita -

Metro Times (Yogyakarta) Mardliyah Islamic Center (MIC) UGM siap digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien covid-19. Gedung milik UGM yang berada sebelah selatan Rumah Sakit Sardjito ini memiliki 137 kamar dengan 200 bed yang diperuntukan bagi pasien covid-19 yang berobat ke RS Sardjito dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. “Adanya kebutuhan dan permintaan mendesak untuk mendukung pelayanan RS Sardjito dan RSA UGM, kita jadikan MIC untuk tempat isolasi pasien covid-19,”kata Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Prof. Dr. Paripurna Sugarda, M.Hum., LLM., Jumat (9/7).

Menurut Paripurna kebutuhan akan penambahan ruang isolasi di DIY saat ini cukup meningkat dikarenakan melonjakknya kasus positif covid-19. Oleh karena itu UGM berinsiatif menyediakan tempat isolasi baru. Sebelumnya, katanya, UGM sudah menjadikan dua Asrama mahasiswa yakni  Darma Putra Baciro dengan 292 dari total 495 bed digunakan untuk ruang isolasi mandiri.

Dikatakan Paripurna, ruang isolasi MIC nantinya diperuntukan bagi masyarakat umum yang akan melakukan isolasi mandiri setelah mendapat rujukan dari dokter dari RS Sardjito dan RSA UGM. Paripurna menegaskan, penggunaan MIC sebagai tempat isolasi covid-19 sudah mendapat persetujuan dan arahan dari Ketua MWA UGM Prof. Pratikno dan Rektor UGM Prof. Panut Mulyono. Bahkan pihak UGM menurutnya juga mengambil inisiatif untuk menghubungi para mitra. “Yayasan Tzu Chi, Yayasan Artha Graha, dan Sinar Mas juga memberikan dukungan dengan membantu pengadaan kebutuhan-kebutuhan untuk isolasi mandiri,”ujarnya.

Masing-masing ruang isolasi MIC UGM menurut Paripurna dilengkapi dengan televisi, kulkas,muda dan kursi bahkan setiap kamar disediakan pendingin ruangan. “Kapasitas memang terbatas jadi penyediaan fasilitas tersebut memang dalam rangka mengantisipasi lonjakan kebutuhan akan ruang isolasi bagi pasien,”katanya.

Seperti diketahui MIC UGM baru saja selesai dibangun pada akhir tahun lalu. Gedung yang menempati lahan seluas 4000 meter persegi ini merupakan inklusif hub generasi muda untuk mengembangkan diri menjadi calon pemimpin. “Ke depan akan banyak kegiatan2 di sana. Mulai dari socio-preneur, ekonomi syariah, leadership, seni dan budaya,” pungkasnya.

ads

Selain Mardliyah sebagai tempat isolasi, UGM juga bekerja sama dengan pengelola Wisma Kagama untuk menjadikan wisma Kagama sebagai rumah singgah bagi tenaga kesehatan dan dokter yang bertugas menangani covid-19 kapasitas 31 kamar atau 62 bed. Selanjutnya masing-masing asrama mahasiswa yang dikelola UGM Residence menyediakan 5% bed nya untuk isolasi mandiri bagi mahasiswa yang baru tiba dari daerah asal dengan Protokol Kesehatan yang ketat, dan disupervisi oleh Satgas Covid 19. (Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!