- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Bencana pergeseran tanah akibat curah hujan yang tinggi di Desa Wonotopo makin meluas. Hingga Kamis (21/12) pagi jumlah pengungsi bertambah jadi 133 kepala keluarga terdiri atas 506 jiwa. Mereka tersebar di 4 posko penampungan.

Kamis pagi sekitar pukul 08.00 ratusan warga berbondong-bondong keluar rumah menuju ke posko. Mereka membawa harta benda apa saja yang bisa diselamatkan. Jarak posko dengan rumah mereka sekitar 500 meter.

Banyak warga yang menuntun hewan ternak seperti kambing, banyak pula yang memanggul almari, kursi, tempat tidur dan karpet. Sedang ibu-ibu menggendong anak dan alat-alat rumah tangga.

Pemandangan yang sangat mengenaskan. Wajah mereka menggambarkan kepanikan dan ketakutan. Rumah yang mereka tinggalkan rusak parah akibat tanahnya bergerak diguyur hujan deras.

Puluhan anggota TNI dan petugas BPBD sejak Rabu (20/12) malam hingga Kamis pagi membantu evakuasi warga. Mereka ikut menggendong warga yang berusia lanjut dan anak-anak.

ads

Seorang pengungsi, Kamijah (43), menuturkan, rumahnya hancur akibat tanahnya bergeser. Sekarang tempat tinggalnya tidak bisa ditempati lagi.

“Saya tinggal sendiri. Suami dan anak saya sedang pergi bekerja,”ujar Kamijah sambil menangis.

Terpisah, Suharti (53), warga Dusun Krajan 1 mengungkapkan, rumahnya hancur berantakan dan tidak bisa ditempati lagi. Semua barang rumah tangga hancur.

“Sekarang saya tidak punya rumah lagi. Saya tinggal di rumah anak saya,”tutur Suharti sambil terisak-isak.

Warga berharap pemerintah segera membantu mereka berupa hunian, karena rumahnya tidak bisa dihuni lagi. Selain itu warga juga berharap segera ada bantuan makanan dan pakaian. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!