- iklan atas berita -

 

Metro Times (Magelang) Polres Magelang, Polda Jateng menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengangkat tema ‘Sinergitas Polri dan Masyarakat serta Stakeholder dalam Mewujudkan Pileg dan Pilpres Tahun 2019 yang Aman dan Kondusif’ yang diselenggarakan di Gedung Bhayangkara Polres Magelang, Rabu (23/1/2019).

Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adhi Nugroho dalam kesempatan tersebut, mengajak seluruh element masyarakat dan stakeholder turut mengawal dan mensukseskan jalannya Pemilu 2019 khususnya di wilayah Kabupaten Magelang.

“Keberadaan Polri, KPU, dan Bawaslu pasti tidak akan maksimal untuk mengawal jalannya proses Pemilu 2019. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah personel dan keterbatasan waktu. Oleh sebab itu, keberadaan masyarakat juga sangat berperan sangat besar untuk bersama- sama mengawal jalannya Pemilu yang aman dan kondusif,” terangnga.

Yudianto berharap, masyarakat tidak terpecah belah karena perbedaan pilihan dalam Pemilu. Karena pada hakekatnya, Pemilu adalah proses untuk menentukan pemimpin yang akan memajukan bangsa dan negara ini.

ads

“Jangan sampai gara-gara Pemilu ini menimbulkan perpecahan NKRI. Justru Pemilu ini harusnya adalah ajang pesta demokrasi untuk lebih mempererat dan memperkokoh NKRI, melalui siapapun nanti pemimpin yang akan terpilih untuk memajukan bangsa dan negara ini,” ujarnya.

Menurut Ketua KPU Kabupaten Magelang, Affifudin, untuk mencapai suksesnya Pemilu 2019, ada beberapa indikator yang harus dilakukan, diantaranya adalah pihak penyelenggara Pemilu yang jujur, adil, berintegritas, dan profesional. Kemudian tingginya partisipasi masyarakat.

“Artinya, pemilih juga bisa bekerja sama mensukseskan setiap tahapan Pemilu. Selain itu, fasilitasi pemerintahan dan backup dari Polri juga sangat berperan sangat penting sekali. Untuk itu, KPU berkomitmen untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh komponen masyarakat untuk mengajak pemilih menggunakan hak kedaulatannya pada tanggal 17 April 2019,” jelas Afifudin.

Affifudin mengungkapkan, tingkat partisipasi pemilih di wilayah Kabupaten Magelang cukup tinggi, dilihat dari Pilkada 2018 lalu.

“Angka partisipasi di Kabupaten Magelang ini sudah mencapai 80 persen. Untuk Pilkada 2018 lalu, angka partisipasi masyarakatnya sudah mencapai 79,5 persen. Kita selalu di ranking 4 di Jawa Tengah,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, Habib Shaleh, kembali mengingatkan soal netralitas ASN, Polri, dan TNI dalam menghadapi Pemilu 2019.

“Jadi, memang sudah ada larangan tegas bahwa ASN, Kades, Polri, dan TNI tidak boleh berpolitik. Jadi bahasanya tidak boleh terlibat dalam proses kampanye. Ketika nanti mereka melanggar maka akan terancam kurungan selama satu tahun dan denda Rp 12 juta,” tegas Habib.

Turut hadir dalam forum diskusi tersebut, para Kepala Desa, tokoh masyarakat, dan ASN di lingkungan Polres Magelang. (Why/Arif)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!