- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Suara tembakan beruntun dari dalam Pendopo Bupati Purworejo, berulangkali terdengar, Selasa (22/12/2020). Puluhan orang bersenjata laras panjang, menyandera Bupati Agus Bastian, dan beberapa pejabat pemerintah daerah lainya.

Gerombolan teroris mengaku dari masyarakat yang selama ini kurang diperhatikan pemerintah. Mereka meminta uang tebusan Rp 10 Miliar kepada Gubernur Jawa Tengah, dengan ancaman akan menembak mati sandera apabila tidak dipenuhi.

“Apabila permintaan kami tidak dipenuhi dalam waktu dua menit, nyawa mereka (sandera) akan melayang,” kata dalah seorang teroris tersebut.

Tidak berselang lama, puluhan Prajurit TNI dari Yonif Mekanis Raider 412/BES, bersenjata lengkap, mengepung area pendopo. Sebuah Helikopter datang menerjunkan prajurit. Tiga unit mobil tempur memasuki tempat dimana bupati disandera.

ads

Terjadi baku tembak antara prajurit dengan teroris, namun pasukan TNI berhasil melumpuhkanya dalam waktu kurang dari enampuluh detik. Dua orang sandera, Bupati dan Sekda, kemudian dibawa oleh pasukan Yonif Raider 412/BES, untuk dievakuasi ke tempat aman menggunakan helikopter.

Kronologi tersebut, merupakan serangkaian latihan Yonif Raider 412/BES. Latihan ini sebagai puncak pemantapan akhir tahun 2020, yang telah direncanakan sejak lama.

Danbrigif Mekanis Raider 6/2 Kostrad Letkol inf Dody Triohadi, mengatakan, latihan bertujuan untuk memantapkan kemampuan prajurit dalam melaksanakan tugas operasi penyelamatan dan atau untuk melindungi obyek penting negara.

“Targetnya adalah menyelamatkan tokoh dengan cepat senyap tepat. Latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan prajurit menggunakan Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) yang canggih,” katanya, selaku Komandan Latihan (Danlat), dalam acara tersebut.

Sementara Danyonif Mekanis Raider 412/BES, Mayor Inf Renaldy, mengungkapkan, jumlah prajurit yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 85 personil. Bupati dan pejabat pemerintah daerah yang menjadi obyek kali ini dipilih berdasarkan pertimbangan ketokohan.

“Jadi target utama kita adalah tokoh atau obyek strategis. Skenario latihan juga hanya diketahui oleh pak bupati dan sekda, pejabat atau staf yang lain tidak tahu. Hal ini sengaja supaya obyek merasakan bagaimana apabila terjadi sesuatu hal semacam ini,” katanya, usai latihan.

Bupati Purworejo Agus Bastian, mengungkapkan pihaknya merasa bangga dapat terlibat dalam pelatihan ini. Menurutnya Purworejo patut bersyukur atas keberadaan Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412/BES.(shp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!