Metro Times (Purworejo) Para pecinta kendaraan Isuzu Panther yang tergabung dalam Panther Mania Korwil Kedu menggelar buka puasa dan sholat tarawih bersama di gedung Padepokan Menoreh Kompleks GOR WR Soepratman Purworejo, Sabtu (26/5). Kegiatan dilakukan dengan seratusan anak yatim dan para pengampunya dari berbagai panti asuhan di Kabupaten Purworejo.
Dalam kesempatan itu, Panther Mania juga melakukan aksi sosial berupa pemberian santunan anak yatim dan bantuan kepada panti asuhan. Kegiatan berlangsung ceria karena usai salat tarawih seluruh anak yatim juga diajak konvoi mengelilingi kota Purworejo sekaligus diantar pulang ke panti atau rumah masing-masing.
Ketua Panther Mania Korwil Kedu, Idil Isnaini Awwala (40), menyebutkan bahwa Panther Mania Korwil Kedu memiliki anggota resmi sebanyak 77 member dan anggota belum resmi atau CPM sebanyak 65 orang. Mereka berasal dari wilayah Kabupaten Purworejo, Kebumen, Magelang, Wonosobo, dan Temanggung.
“Sekitar 90 persen anggota bersama keluarganya hadir dalam kegiatan kali ini. Ada juga tamu dari Jogja dan Banjarnegara ,” sebutnya.
Diungkapkan, buka puasa bersama telah menjadi agenda tahunan Panther Mania sebagai media mempererat persaudaraan. Bertemunya seluruh pengurus dan anggota juga diisi dengan sarasehan untuk membahas perkembangan klub serta program yang akan direalisasikan.
“Untuk kopi darat atau Kopdar sendiri biasanya kita lakukan secara kondisional, misalnya saat ada member yang sedang hajatan. Jadi Kopdar kita lebih bersifat anjangsana diniati silaturahmi,” ungkapnya.
Terkait aksi sosial pemberian bantuan, lanjutnya, bukan kali pertama ini saja dilakukan. Dalam berbagai kesempatan, Panther Mania juga terlibat memberikan sumbangsihnya.
“Santunan dan bantuan ini murni dari donasi anggota. Saat terjadi bencana alam, kita juga selalu ikut andil biasanya bersama Kantor Kesbangpol karena kita di bawah binaan Kesbangpol,” lanjutnya.
Lebih lanjut Idil menjelaskan bahwa Panther Mania secara nasional telah ada sejak lama. Namun, untuk Korwil Kedu baru terbentuk secara resmi pada dua tahun lalu.
“Bergabung dengan klub menambah persaudaraan. Saat di jalan selalu tenang karena di tiap kabupaten ada teman. Sewaktu-waktu butuh bantuan, karena mogok misal, pasti segera ada yang membantu,” jelasnya. (Daniel)