MetroTimes (Surabaya) – Rumah Sakit Onkologi Surabaya mengadakan buka puasa bersama diatas kapal rumah sakit terapung Ksatria Airlangga. Buka puasa bersama RSOS Family ini dilaksanakan di bawah Jembatan Suramadu Surabaya, Minggu (31/3/2024).
dr. Dwirani Rosmala Pratiwi Sp.B., Breast Surgeon RS Onkologi Surabaya, menuturkan, bahwa hari ini kita mengadakan buka puasa bersama di atas Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga. Tujuannya adalah untuk mengenalkan misi daripada rumah sakit terapung ini.
Ia melanjutkan, Rumah Sakit Terapung ini misinya adalah melayani sesama kita yang ada di pulau yang membutuhkan pelayanan kesehatan, bagi yang tidak bisa menjangkau kota-kota besar seperti Surabaya.
Salah satu misi Rumah Sakit Kapal Terapung Ksatria Airlangga adalah, Melakukan pelayanan kesehatan yang komprehensif (remotemedicine) serta untuk menghadirkan perubahan dan kemajuan khususnya di bidang pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masayarakat sebagai wujud kehadiran negara di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan.
“Jadi dengan ibu-ibu RSOS Family yang ikut ada di rumah sakit kapal terapung ini, diharapkan beliau-beliau jadi memahami bahwa ternyata kita punya rumah sakit terapung yang bisa menjangkau sampai ke Pulau-Pulau terpencil. Sehingga kalau beliau-beliau ingin ikut serta dalam pelayanan kesehatan di pulau-pulau itu bisa ikut bersama kami,” ungkap dr. Dwirani
“Selanjutnya kami juga mengenalkan Surabaya itu ternyata indah, dan Suramadu yang biasanya dilihat dari atas, tapi sekarang kita bisa melihat langsung dari bawahnya. Selat Madura yang cantik malam hari ini dan tentu saja syukuri keindahan alam, dan juga di bulan puasa ini kita makin khusyuk dalam beribadah di atas laut,” terangnya.
Kebetulan saya dari Rumah Sakit Onkologi Surabaya, dan juga sebagai pengurus dari Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga ini,” Saya mengajak keluarga besar rumah sakit saya, beserta ibu-ibu yang adalah survivor penyintas kanker payudara yang tergabung dalam RSOS Family, yang memang ada supporting komunitas grupnya. Beliau-beliau saya ajak menikmati buka puasa hari ini yang menyenangkan dan wawasan baru,” pungkasnya.
Theresia Pangemanan, Pengawas dari Yayasan Cinta Penyintas Kanker Payudara, menyampaikan, Saya mewakili dari ibu-ibu penyintas kanker payudara mendapat pengalaman baru, kami diajak oleh RS Onkologi dan kebetulan dr. Dwirani juga dari RS Onkologi. Mengajak kami adalah pasiennya, untuk buka puasa bersama mempererat hubungan para dokter dengan pasiennya para penyintas. Sekaligus juga memperkenalkan mengenai RS Terapung.
“Kita bisa melihat sisi lain dari yang sewaktu kita sakit, walaupun sekarang sudah sembuh (penyintas). Sisi lainnya yang baru kita pahami yaitu, ternyata masih ada kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang belum terpenuhi di daerah-daerah terpencil. Kita bisa melihat sewaktu tadi diajak tour ruang operasi dan ruang-ruang lain. Jadi kita punya wawasan baru, bahwa selain kita yang punya komunitas kanker payudara, ternyata ada orang lain yang kita harus membantu,” tuturnya.
“Teman-teman kita di daerah terpencil, masih sangat membutuhkan akses terhadap pengobatan, bukan hanya kanker tapi segala penyakit,” jelasnya.
“Pengalaman buka puasa bersama ini memberi petunjuk bahwa kita harus membuka mata kita lebih lebar, karena masih banyak saudara-saudara kita di daerah terpencil itu membutuhkan perhatian kita. Akses terhadap pengobatan kalau di kota sepertinya mudah, tapi yang di daerah, di pulau-pulau masih jauh dari ideal. Kita bisa lebih terbuka, apalagi di bulan puasa ini,” tandas Theresia.
Himbauan saya untuk pasien yang masih proses penyembuhan, “Pasien harus tetap semangat, karena ternyata masih banyak yang membutuhkan, masih banyak yang lebih sulit daripada kita. Kita mungkin memang sakit, tapi kita punya fasilitas kesehatan di kota yang masih bisa menjalani kemoterapi di rumah sakit yang serba cukup lengkap, tapi saudara kita yang daerah terpencil masih perlu perjuangan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan,” tutupnya.
(nald)