Metro Times (Kendal) Tim pengawasan dan evaluasi (Wasev) dari Markas Besar Angkatan Darat dipimpin Mayjend TNI Hendrasto Joko Saksono didampingi Danrem 073/Makutarama Kol Inf Ari Yulianto dan unsur Forkopimda melaksanakan peninjauan ke lokasi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 109 di Desa Sendang Kulon, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal. Kamis (8/10/2020)
Sasaran fisik Satgas di bawah pimpinan Dandim 0715/Kendal Letkol Inf Iman Widhiarto S.T ini diantaranya adalah rabat beton jalan desa Kankung sepanjang 1.550 meter lebar 3 meter, pembangunan gorong-gorong sepanjang 6 meter, pembangunan jamban (MCK) warga, rehab 10 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), membuat 1 unit pos kamling dan membangun 30 unit jaringan Penerangan desa untuk menerangi jalan antara dusun Kacangan Lor dan Dusun Pening. Sasaran fisik yang dicapai sampai minggu ke 3 TMMD Kodim 0715/Kendal ini sudah mencapai 80%. Dan pengerjaannya ditargetkan akan selesai sebelum waktu pentupan tanggal 21 Oktober 2020 nanti.
Sedangkan kegiatan non fisik cukup bervariasi berupa bakti sosial diantaranya adalah pemberian kaki palsu kepada warga difabel, operasi mata katarak, sunatan massal, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan dan pelayanan KB, Inspection Visual Asetat (IVA), pemberian paket sembako, pemberian kursi roda, pemberian kacamata baca, termasuk pemberian tas sekolah.
“Program TMMD ini sangat membantu kami di Pemerintah Kabupaten Kendal. Dengan program TMMD ini maka dampak positifnya adalah percepatan pembangunan di wilayah kami” ujar Bupati Kendal dr. Mirna Anisa M. Si.
Ditanya tentang apakah program TMMD ini akan kembali dilaksanakan di Kendal Asisten Perencanaan Kasad menjawab bisa jadi ada kemungkinan untuk itu.
“Prioritas TMMD itukan daerah terisolir, kemudian daerah bencana dan ini termasuk daerah yang terisolir jadi kalau memang nanti ada kontes masing-masing Kodim untuk mengajukan bisa jadi dapat dilanjut, kemungkinan akan dilanjut kalau tidak bisa besok ya berikutnya. Masing-masing Kodim kan berlomba-lomba untuk melaksanakan TMMD”.
Ditambahkan Jenderal Bintang Dua ini bahwa secara geografis tingkat kesejahteraan rakyat di daerah Pantura sudah bagus. Hal itu bisa dilihat dari daerah sepanjang Pantura yang subur serta tempat tinggal penduduk yang rata-rata sudah layak.
“Ditambah dengan TMMD nanti mudah-mudahan tambah bagus, karena aksesnya kan jalan, aksesnya terbuka” imbuhnya.
Mengenai RTLH Mayjend TNI Hendrasto mengungkapkan bahwa program ini muncul karena keperihatinan pihak terkait melihat masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan dukungan dari Pemerintah. Sehingga kemudian antara TNI dengan institusi terkait baik PUPR, Dinas Sosial, Baznas perlu adanya saling berkonsolidasi untuk bersinergi membuat program tersebut.
“Mungkin setelah didata lagi tanpa ada TMMD kan tetap bisa bergerak dengan Dandim, Danrem bersama Bupati bisa melanjutkan” pungkasnya. (dnl)