Metro Times (Purworejo) Bupati Purworejo, Yuli Hastuti berkomitmen mendukung pembangunan jaringan air bersih bagi warga di wilayah Kecamatan Butuh dan Kecamatan Grabag. Komitmen itu disampaikan saat berkunjung ke kantor Direktorat Jenderal Cipta Karya di Jakarta pada Selasa (19/12/2023).
Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum atau Perumda Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo mengemukakan bahwa Bina Marga Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah telah membangun jaringan distribusi utama (JDU) air bersih dari Jembangan Kebumen. JDU sepanjang 8,5 km tersebut diproyeksikan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga di wilayah Butuh serta Grabag.
“Anggaran provinsi untuk membangun JDU tersebut nilainya mencapai Rp18,5 miliar. Sudah terpasang, maka pemerintah kabupaten harus menyambutnya dengan membangun jaringan pipa pembagi yang nanti akan mengarah ke konsumen,” kata Hermawan, Rabu (20/12/2023).
Dirinya menyambut baik komitmen Bupati dan berharap ada percepatan langkah pemerintah daerah terkait investasi dalam pembangunan jaringan air bersih tersebut. Selain itu ia juga berharap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait termasuk DPRD bersinergi serta mendukung komitmen kepala daerah.
“Komitmen bupati itu meliputi beberapa hal termasuk dalam hal dukungan anggaran. Investasi ini membutuhkan dukungan OPD terkait serta DPRD. Bicara air bersih tidak semata-mata bicara profit, lebih dari itu air adalah kebutuhan mendasar setiap warga,” kata Hermawan.
Hermawan menarget, 7.500 konsumen atau pemakai di wilayah Grabag dan Butuh bisa memanfaatkan jaringan air bersih dari JDU tersebut. Dari survei yang dilakukan sudah ada 3.910 calon konsumen siap menjadi pelanggan.
Dia menjelaskan, pada JDU tersebut telah dipersiapkan empat titik tapping. Selanjutnya dari titik tapping menuju rumah warga membutuhkan jaringan pipa pembagi. Tapping satu berada di Desa Wonorejokulo, dimana jaringan ini diproyeksikan mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi 11 desa di Kecamatan Butuh. Investasi yang dibutuhkan untuk memasang jaringan pipa di lokasi tersebut sebesar Rp1,6 miliar.
Selanjutnya Tapping dua berlokasi di Desa Kedungagung yang diproyeksikan mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi delapan desa di Kecamatan Butuh. Investasi yang dibutuhkan sebesar Rp2,1 miliar.
Lalu Tapping tiga berada di Desa Sumbersari yang mampu mencukupi kebutuhan air bagi enam desa di Kecamatan Butuh serta Grabag. Investasi yang dibutuhkan sebesar Rp1,5 miliar.
“Untuk tapping tiga, tahun ini pemerintah daerah menyiapkan dana Rp1 miliar. Dana itu akan kita manfaatkan untuk pemasangan jaringan pembagi di lokasi tersebut,” katanya.
Berikutnya tapping empat berada di Desa Tulusrejo Kecamatan Grabag. Dengan nilai investasi sebesar Rp2,2 miliar, jaringan ini diproyeksikan mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi lima desa di kecamatan tersebut.
“Untuk pemasangan pipa pembagi ini butuh investasi pemerintah daerah. Adanya komitmen bupati, kami berharap akan ada percepatan sehingga seluruh jaringan pembagi dari empat titik tapping itu bisa dipasang,” imbuh Hermawan.
Dia menambahkan bahwa, proyek JDU yang dibangun Bina Marga Cipta Karya provinsi itu merupakan permintaan Pemkab Purworejo. Maka setelah dibangun Pemkab Purworejo harus segera memanfaatkan jaringan ini agar tidak menjadi proyek mangkrak.
“Kabupaten yang meminta, setelah direalisasikan ya kita harus memanfaatkan. Harus kita lanjutkan dengan membangun jaringan pembagi. Kalau tidak, bisa jadi proyek mangkrak. Dampak buruknya lagi jangan sampai Purworejo di blacklist,” pungkasnya.(dnl)