Metro Times (Purworejo) Bupati Purworejo Yuli Hastuti menyebut bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Purworejo mengalami penurunan cukup signifikan. Purworejo saat ini berada di urutan ke 8 dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah,
“Angka kemiskinan di Kabupaten Purworejo telah menurun secara signifikan. Saat ini Purworejo berada di urutan nomer 8 dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah,” sebut bupati saat meresmikan Ciblon Park dan membuka Bener Expo 2024 di Desa Sidomukti, Kecamatan Bener Kamis (05/09).
Sebagaimana diketahui, sesuai data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024 data kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah berada pada 10,47 persen atau sekitar 3,70 juta jiwa. Kabupaten Brebes menjadi penyumbang tertinggi dengan angka 283,28 ribu jiwa, disusul Banyumas dengan angka 207,78 ribu jiwa serta Kabupaten Pemalang diangka 194,20 ribu jiwa.
Sedangkan Kabupaten Purworejo menyumbang angka 78,02 ribu jiwa. Prosentasi kemiskinan Kabupaten Purworejo per Maret 2024 tercatat sebesar 10,87 persen dengan angka garis kemiskinan Rp458 253 perkapita perbulan.
Prosentasi kemiskinan Purworejo masih jauh lebih rendah dibanding kabupaten tetangga yakni Wonosobo serta Kabumen yang keduanya masih berada diatas 15 persen.
Pada kegiatan itu Yuli berharap kehadiran Ciblon Park serta event Bener Expo dapat mendukung pengembangan seni budaya, membangkitkan dunia usaha, sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini.
Menurutnya Pemkab Purworejo selama ini telah berkomitmen untuk terus mendorong tumbuhnya kreativitas masyarakat, serta mendukung pertumbuhan juga perkembangan UMKM. Melalui program seta kebijakan yang dilakukan, Pemda ingin meningkatkan kapabilitas dan daya saing pelaku usaha agar siap menghadapi tantangan ekonomi global.
Pun Bupati menyinggung potensi pariwisata di Purworejo. Kehadiran Bandara NYIA Kulonprogo dan Bendungan Bener yang saat ini sedang dibangun harus dapat dimanfaatkan mendongkrak kunjungan wisata dan pertumbuhan ekonomi kreatif.
Ia juga mengajak warga untuk mendukung produk lokal dengan membeli dan mempromosikannya, sebagaimana gerakan Tresno Purworejo Larisi Purworejo.
“Mari bersama turut berkontribusi dalam membangun perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(tyb)