- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Rencana pembangunan jalur lingkar (ring road) timur di wilayah Kabupaten Purworejo membutuhkan anggaran yang sangat besar. Oleh sebab itu, dalam pembangunan jalur lingkar ini Pemerintah Daerah butuh kolaborasi atau dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Suranto mengatakan, guna pembangunan jalur lingkar ini Pemda telah membebaskan lahan di sepanjang jalan antara Jembatan Sejiwan hingga pertigaan Caok, Kecamatan Loano. Pembebasan dilakukan di kanan kiri jalan sepanjang sekitar 2,8 kilometer guna pelebaran jalan.

“Terkait rencana pembangunan lingkar timur, yang masuk di Perpres 79 Tahun 2019, Kabupaten Purworejo sudah membebaskan lahan dari jembatan Sejiwan sampai jembatan pertigaan Caok, karena lebar jalan mencapai 10 meter, panjangnya sekitar 2,8 KM,” katanya, saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Selain pembebasan lahan tersebut, lanjutnya, masih ada sejumlah ruas jalan yang juga membutuhkan pelebaran yakni di jalan Tambakrejo-Karangrejo. Pelebaran ruas jalan ini lebih rumit dibanding jalan antara Jembatan Sejiwan hingga pertigaan Caok. Pelebaran jalan ini membutuhkan proses pengerukan atau penggalian dan pengurukan tanah di kanan kiri jalan.

“Kemudian untuk eksisiting yang sudah ada, pertigaan caok sampai tambakrejo ini masuk kategori ruas jalan Tambakrejo-Karangrejo, ini kondisi yang ada, jalan lebar 4 meter, kondisinya sedang, itu kedepan perlu adanya cut and fill, artinya di satu sisi itu tebing dan sisi lain adalah jurang,” kata Suranto.

ads

Maka dari itu, kata Suranto, dalam pembangunan jalur lingkar ini perlu adanya kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi, karena membutuhkan anggaran yang besar. “Karena itu usulan kita menjadikan lingkar timur tentu kita harus berkolaborasi, kita usulkan ke Kementerian PUPR, atau dibiayai dengan APBN, tentu itu juga membutuhkan anggaran besar, karena ini adalah cita-cita kita bersama agar Purworejo sisi timur ini menjadi wilayah yang ramai, kemudian itu juga diproyeksikan untuk memecah arus, dari Jogja yang akan ke Magelang atau dari Bandara YIA ke Borobudur ini melalui lingkar timur, sehingga kedepan tentu menjadi prioritas daerah yang perlu disinergitaskan dengan provinsi maupun pusat,” papar Suranto.

Selain akan menjadi pemecah arus, tambah Suranto, akan banyak manfaat yang didapat jika rencana jalur lingkar ini bisa terwujud. Salah satunya yakni menjadi akses pariwisata unggulan di Purworejo yakni De Loano Glamping yang dikelola oleh Badan Otorita Borobudur (BOB). “Karena permintaan dari pengelola BOB ini dari bandara menuju De Loano Glamping paling tidak ditempuh dalam waktu maksimal 1 Jam, itu sekitar 45 KM, harapannya kalau jalannya sudah bagus akan bisa tercapai,” tandasnya. (Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!