Metro Times (Purworejo) Pasangan Kuswanto dan Kusnomo (Bung Tomo) menjadi pendaftar pertama bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Purworejo di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo, Jumat (4/9/2020). Prosesi pendaftaran Bung Tomo diawali dengan doa bersama dan diiringi kawalan punokawan serta seribuan pendukung.
Rombongan Bung Tomo berangkat dari posko pemenangan di jalan Brigjen Katamso No 39 Pangenrejo sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelum berangkat rombongan melakukan doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH Achmad Chalwani Nawawi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Berjan dan KH Habib Hasan bin Agil Ba’abud pengasuh Ponpes Al-Iman Bulus.
Doa yang dimunajatkan langsung oleh dua ulama besar, ulama kharismatik Kabupaten Purworejo itu menjadi spirit bagi Bung Tomo mengawali langkah perjuangan dalam konstelasi Pilkada Purworejo. Dengan mengenakan setelan kemeja putih, Bung Tomo tampak khidmat melantunkan puji doa kepada Allah SWT, dengan harapan, langkah yang ditempuhnya selalu diberkahi.
Dalam kesempatan itu, relawan yang berkumpul juga diajak melakukan mujahadah bersama. Hadir dalam kesempatan itu, KH Muslih Zaenal Abidin anggota DPR RI PPP, dan sejumlah ulama dan sesepuh masyarakat.
KH Chalwani dalam sambutannya meminta masyarakat untuk bersama mendukung pasangan Bung Tomo. Pihaknya menilai, sosok Bung Tomo adalah sosok ideal pemimpin Kabupaten Purworejo yang memiliki integritas.
Hal senada juga disampaikan oleh KH Habib Hasan. Ia mengungkapkan, sudah saatnya masyarakat Purworejo nderek (ikut) ulama. Terlebih kini pasangan Bung Tomo merupakan pasangan calon yang didukung oleh banyak ulama Purworejo.
Long march menuju kantor KPU berlangsung unik dikawal oleh Punokawan Mereka juga diantar seribuan simpatisan, terdiri atas pasukan tukang becak, sopir angkot, pedagang kaki lima, dan beberapa komunitas motor, mobil serta komunitas anak muda.
Kawalan empat tokoh pewayangan itu jadi simbol perwakilan masyarakat Purworejo yang hetorogen dalam mengantar keduanya jadi Bupati dan wakil bupati. Selain itu juga melambangkan keberpihakan pada kearifan lokal dan seni budaya.
Terkait banyaknya pendukung itu, Ketua Tim Pemenangan, Sutarno, menekankan bahwa hal itu di luar ekspektasi tim pemenangan. Pihaknya mengaku tidak bisa membendung banyaknya warga yang ingin memberikan dukungan moral.
Juru bicara Tim Pemenganan Bung Tomo, Muhammad Abdullah, mengungkapkan pihaknya sengaja memilih waktu lebih awal dari pasangan lain. Pendaftar pertama menjadi bukti keseriusan dan kesiapan pasangan Bung Tomo mencalonkan diri. Pihaknya optimis, Bung Tomo akan menjadi juara pertama dalam kontestasi Pilkada 2020.
“Mendaftar pertama juga sekaligus menjadi doa agar dalam Pilkada bisa menjadi juara pertama,” kata Abdullah.
“Semua hari baik, tapi Jumat itu hari istimewa, dan semoga mendapat berkah dari Allah, dilancarkan jalan menuju kemenangan,” imbuhnya menegaskan.
Menurut Abdullah. Adanya Punokawan juga menjadi simbol kebaikan niat Bung Tomo mengikuti Pilbup Purworejo 2020. Menurutnya, Punokawan merupakan hasil kreasi seni Sunan Kalijaga pada tahun 1443 Maseh. Pana berarti jalan yang baik dan Kawan berarti teman.
“Punokawan berarti teman menuju jalan yang baik. Jadi manakala pasangan Bung Tomo ini terpilih, maka akan menjadi kawan masyarakat se-kabupaten Purworejo menuju jalan yang baik,” sebutnya.
Abdullah menjelaskan bahwa berkas administrasi pendaftaran telah lengkap dan diterima oleh KPU. Tinggal menunggu berkas tersebut diverifikasi KPU. Pasangan Bung Tomo diusung oleh koalisi PKB, PPP, dan NasDem.
Sementara itu, Ketua KPU Purworejo, Dulrokhim menyatakan berkas pendaftaran pasangan Bung Tomo telah diterima dan dinyatakan lengkap. Pihaknya akan melakukan verifikasi dan penelitian berkas pendafaran sampai tanggal 12 September 2020.
“Masa perbaikan tanggal 13-14 September dan penetapan calon pada tanggal 23 September dan dilanjutkan dengan pengundian nomor,” katanya.
Proses pendaftaran rampung sekitar pukul 11.45 WIB. Kemudian Bung Tomo beserta rombongan melaksanakan ibadah sholat jumat di Masjid Agung Purworejo.
Perjalanan menuju Masjid Agung kembali menyita perhatian masyarakat. Dengan memboncengkan istrinya masing-masing, keduanya memilih menaiki kendaraan roda dua dan bukan menaiki mobil menuju ke lokasi masjid. Kuswanto menaiki Vespa kuno antik berwarna biru, sedangkan Kusnomo mengendarai Yamaha RX King berwarna hitam. (dnl)