MetroTimes (Surabaya) — Deklarasi dukungan yang terus berdatangan kepada Siti Anggraenie Hapsari yang akrab disapa SAH, sebagai calon wakil Walikota Surabaya di Pilkada serentak 2020.
Melihat inisiatif para nelayan Sukolilo Bulak untuk berdeklarasi dan memberi dukungan kepada SAH, maka SAH hari ini menyapa warga khususnya nelayan di Sukolilo, Kecamatan Bulak, Surabaya, Minggu (12/7).
“Ada dari para relawan yang menyampaikan bahwa warga dari nelayan Sukolilo, Bulak ini siap mendukung SAH untuk maju sebagai wakil Walikota Surabaya di Pilkada yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020,” kata SAH.
“Jadi kami ingin sapa warga, kami juga ingin mendengarkan aspirasi, masukan dari masyarakat nelayan dan tentunya sebagai bahan inventaris permasalahan, jika kami nanti terpilih. Semoga kami diberi amanah untuk bisa melayani masyarakat dan bisa melaksanakan pesan-pesan dari para warga yang sudah memberikan aspirasi kepada kami,” terang SAH disela-sela kunjungan menyapa warga nelayan.
“Lahan di kampung nelayan Sukolilo, Bulak sudah sangat terbatas, sedangkan jumlah penduduk terus bertambah, artinya sarana untuk perumahan warga itu sangat kurang. Kemudian sekarang yang diharapkan warga dalam waktu dekat itu adalah penambahan lahan secara reklamasi,” ujarnya.
Masalah lahan merupakan masalah yang urgen dan krusial.
“Aspirasi berikutnya dari warga yaitu untuk memantapkan hasil jual. Hasil jual itu juga harus harganya stabil, kemudian harga itu jangan dipermainkan oleh para tengkulak. Oleh karena itu mekanisme untuk penjualan hasil ikan atau kemudian membuat suatu industri olahan dan lain sebagainya, itu harus menjadi tindakan untuk menstabilkan harga,” harapnya.
Jangan pohonya saja yang dirawat, tapi orangnya juga.
Jadi jangan sampai kemudian karena kebutuhan-kebutuhan yang mendesak, akhirnya itu menjadi alat penekan kepada para nelayan ini, karena suatu kebutuhan akhirnya dijual juga dengan harga yang relatif murah.
Menurut SAH, di kampung nelayan harus ada koperasi untuk menampung sebagai pemasaran. Jadi disamping koperasi produksi, tentunya di sini juga ada koperasi simpan pinjam yang dipakai untuk modal mereka, dan tentunya pengembalian dengan bunga relatif ringan yang menjadi wacana bagi mereka untuk menampung baik hasil produksi maupun mekanisme modal.
Di kampung nelayan sini, menurut SAH, sudah waktunya ada supermarket khusus hasil produksi Laut. Sekarang orang masih banyak mencari di pasar Gentengkali. Tapi kita harus tahu Kenjeran itu tempat wisata Laut, ketika orang itu berwisata juga harus ada tempat yang nyaman dengan produksi-produksi hasil laut yang juga bagus. Kalau orang mencari hasil laut, ya ke Kenjeran sambil wisata.
“Disetiap segmen, disetiap sudut lini kota Surabaya tentunya kita semua harus menjangkau, artinya pembangunan itu tidak hanya melihat dari luarnya atau kulitnya saja tetapi kita harus melakukan pembangunan secara menyeluruh,” pungkas SAH optimis Surabaya lebih maju kotanya dan masyarakatnya. (nald)