Metro Times (Jawa Timur) Densus 88 Antiteror menangkap 21 terduga teroris di Jawa Timur. Di mana, 12 di antaranya ditangkap pada Jumat (26/2).
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, mengatakan, para terduga teroris ditangkap di 4 kota di Jatim. Yakni di Surabaya, Malang, Mojokerto dan Sidoarjo.
“Dalam operasi penangkapan di Jawa Timur, tim Densus 88 menangkap 12 orang terduga teroris,” ujar Argo saat dihubungi, Jumat (26/2/2021), dikutip dari detik.com.
Densus 88 juga menangkap 3 terduga teroris di Jatim, Senin (1/3). Mereka terdiri dari dua orang di Surabaya dan satu orang di Bojonegoro.
Dua terduga teroris yang diamankan di Surabaya tersebut yakni ZA (43) dan N. ZA tinggal Jalan Tambak Deres Gang II, RT 01 RW 01 Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak. Sementara N di Jalan Tambak Asri, Gang Dahlia 2A No 27, RT 31 RW 06, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan.
Sementara satu terduga teroris yang ditangkap di Bojonegoro yakni AN (32). Ia tinggal di Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Kebupaten Bojonegoro.
Selang satu hari, Selasa (2/6), Densus 88 menangkap 6 terduga teroris di Jatim. Terdiri dari 3 orang di Bojonegoro, 2 orang di Kediri dan 1 orang di Malang.
Tiga terduga teroris di Bojonegoro tersebut yakni YP (40), EP (29) dan YT (39). Mereka ditangkap pada pagi hari.
Satu terduga teroris juga ditangkap di Malang pada pagi hari. Ia yakni BS (41) yang tinggal di Jalan Melati Gang IIIA, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Sementara dua terduga teroris di Kediri yang diamankan Densus 88 yakni SH (57) dan seseorang diduga temannya. SH tinggal di Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah.
Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, mengonfirmasi penangkapan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 Antiteror di wilayah hukumnya.
Namun demikian, pihaknya hanya sekadar membantu pengamanan wilayah saja. Tidak mengetahui secara rinci soal kasusnya.
“Iya benar, tadi siang menjelang sore sekitar pukul 14.20 WIB. Di sekitar Kecamatan Gurah ada kegiatan Densus 88 Antiteror, yang melakukan penangkapan warga terduga teroris,” kata AKBP Lukman.