Metro Times (Surabaya) – Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia dan Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya menyederhanakan prosedur ekspor.
“Jika hanya ada satu angka pengenalan eksportir atau agar pemeriksaan tidak lagi bertubi-tubi, ya bagus, tetapi selama ini untuk ekspor Kementerian Perdagangan juga tidak terlalu sering mengecek, Bea Cukai juga, kalau sudah masuk jalur hijau dan tidak ada risiko, ya nggak terlalu dicek. Jadi dari sisi itu, ya tidak terlalu menolong,” kata Toto Dirgantoro.
Yang lebih mereka harapkan lanjut dia, sebenarnya adalah perbaikan mendasar dari sisi logistik, distribusi, dan infrastruktur pendukungnya. Contohnya, saat bahan baku masuk, ada biaya tinggi dari lamanya proses di pelabuhan, selain itu saat barang keluar dari pelabuhan dan diangkut, karena kondisi infrastruktur jalan yang tidak merata, maka ada biaya ekstra lagi, belum lagi pungutan-pungutan angkutan laut yang tidak terkendali dan tidak terawasi oleh pemerintah.
Menurut Toto, kemudahan membubuhkan tanda tangan digital, tapi tidak menyumbang signifikan pada peningkatan ekspor Indonesia.
“Peningkatan ekspor kita ya itu tadi, biaya logistik, bunga perbankan, itu justru yang signifikan,” ujarnya.(nald)