Metro Times (Surabaya) – Di era Pandemi Covid-19 ini, Akademi Angkatan Laut (AAL) selain fokus terhadap penyelenggaraan proses belajar mengajar Taruna dengan penerapan secara ketat dan disiplin protokol kesehatan berkaitan dengan Covid-19, juga turut dalam upaya mendukung program pemerintah dalam program ketahanan pangan.
Hal tersebut dikatakan Gubernur AAL Laksda TNI Edi Sucipto, S.E.,M.M, saat menabur 10 ribu benih ikan Lele dan Nila di enam kolam yang berada di dalam Kesatrian AAL, Bumimoro, Surabaya, Selasa (28/4).
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur AAL Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E, Seklem AAL, Komandan Resimen AAL, para Pejabat Utama AAL, Ketua Jalasenastri Cabang Berdiri Sendiri AAL Ny. Eni Edi Sucipto beserta jajaran Pengurus CBS serta perwakilan taruna dan Taruni Tingkat lll dan IV.
Menurut Gubernur AAL, ketahanan pangan bisa menjadi masalah yang sangat urgent di era pandemi maupun pasca pandemi Covid-19. Hingga saat ini, pandemi Covid-19 ini telah menyebar sedikitnya di 213 negara termasuk Indonesia.
“Ketahanan Pangan, Juga menjadi Penting untuk AAL, Karena operasional pendidikan setidaknya 426 Para Calon Pemimpin TNI dan TNI AL tetap harus berjalan,” tegasnya.
Ketahanan Pangan berdasarkan Perpres Nomor 17 Tahun 2015 lanjut Gubernur AAL, adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Menurutnya, ketahanan pangan suatu negara sangat penting, karena hal tersebut terkait dengan dimensi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya dan Pertahanan Keamanan. Sesuai dengan Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pangan.
Oleh karena itu kebijakan pimpinan TNI AL saat ini di dalam mengantisipasi permasalahan pandemi Covid-19 diantaranya mewajibkan seluruh instansi di bawah jajaran TNI AL agar mendukung program pemerintah dalam mengatasi pandemi tersebut, yaitu Pencanangan Program Ketahanan Pangan dan meyosialisasikan kepada prajurit dijajajrannya untuk mendukung program ini dilingkungannya masing-masing.
Ketahanan pangan dengan budidaya ikan ini lanjutnya, ia menginstruksikan kepada Satgas Ketahanan Pangan AAL untuk sementara tidak membuka lahan baru, tetap dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan kolam yang ada dan cukup memadai di dalam Kesatrian AAL.
“Ada enam kolam taman yang ada di AAL, kolam-kolam tersebut berukuran cukup besar dan memadai, dan telah dikonsultasikan ke pihak Dinas Perikanan Kota Surabaya untuk teknis pelaksanaannya,” terangnya.
Gubernur berharap, langkah ini bisa dilakukan secara optimal dan berkesinambungan, selain itu personel AAL dapat mengambil manfaat dari budidaya ikan dan menerapkannya di lingkungan keluarga masing-masing, sehingga kebutuhan gizi dan protein keluarga bisa tercukupi dengan mudah dan murah, dan lebihnya bisa dimanfaatkan untuk menambah ekonomi keluarga.
Selain masalah ketahanan pangan, Gubernur juga menekankan kepada taruna dan prajurit dijajarannya untuk terus disiplin mempertahankan pola hidup sehat sebagai modal dasar yang mudah, yaitu cukup istirahat, cukup makan, cukup olahraga, hindari stress, selalu jaga rarak dan gunakan masker, sesering mungkin cuci tangan atau gunakan hand sanitizer. (nald)