Metro Times (Magelang) PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, tengah di terpa kabar kurang sedap. Perusahaan Pelat Merah tersebut diduga melakukan praktik kekerasan dan eksploitasi binatang dengan wahana menunggang gajah di area Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Bukti berupa foto tersebut diunggah penyanyi nasional Melanie Subono dengan akun Instagram @melaniesubono. Beberapa foto yang diunggah tanggal 26 April 2019 itu memperlihatkan pergelangan kaki gajah diikat rantai besi pendek ketika berada di dalam kandang.
Bahkan dalam unggahannya, Melanie menyertakan video berdurasi 59 detik. Dan dalam video itu, Melanie menyebut aksi menunggang gajah merupakan bentuk penyiksaan.
Ia bersama organisasi non-profit Jakarta Animal Aid Network dan Animal Friends Jogja (AFJ), mengaku berkali-kali telah melayangkan surat protes. Namun tidak ada respon dari manajemen PT TWC.
”Oke, kita ingin menghentikan kekejaman ini. Gue minta Loe mendatangani dan menyebarkan petisi. Mereka juga hampir punah,” kesal Melanie seperti dikutip dalam video instagramnya.
Dalam situs petisi online change.org/gajahborobudur, pihaknya meminta PT TWC agar segera menutup suguhan gajah di Candi Borobudur. Ia beralasan, gajah tunggang telah mengalami sejumlah kekerasan fisik dan psikis. Mulai dari pemisahan dari habitat alami, pelatihan hingga dipaksa bekerja sebagai hewan tunggangan wisatawan.
”Candi Borobudur sebenarnya indah. Sayangnya, warisan budaya versi UNESCO ini memperburuk namanya sendiri dengan menempatkan gajah tunggang di sana,” kata dia seperti dikutip dalam situs change.org.
Sampai berita ini ditulis, petisi yang digagas Melanie Subono sejak 22 April 2019 sudah mencapai 18.857 tanda tangan. Target yang semula dipatok 5 ribu naik menjadi 25 ribu dukungan. Beragam alasan warganet melakukan tanda tangan petisi.
”Saya peduli gajah. Kita harus stop penyiksaan ini,” ucap Mei Ria Elisabeth dalam kolom komentar change.org.
”Akan lebih menyenangkan melihat mereka di alam liar sana dengan segala perilaku dan kondisi natural mereka,” susul komentar Thommy Ginting. (Arif)