Metro Times (Purworejo) Seorang wanita muda di Desa Kertosari, Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo meregang nyawa diduga setelah mengalami aksi kekerasan yang dilakukan suaminya. Wanita berinisial H (28) itu meninggal di rumah sakit setelah sebelumnya ditemukan warga dalam kondisi tubuh lemas tak berdaya.
Kepala Dusun setempat, Arifudin menjelaskan sekitar pukul 04:30 pada Sabtu (13/7) korban sudah berada di rumah tetangganya. Saat itu kondisi korban sangat lemah bahkan sulit untuk diajak berkomunikasi.
“Jam 04.30 itu dia di rumah tetangga. Keadaannya lemas, setengah sadar terus atas izin keluarga saya bertindak untuk bawa ke rumah sakit,” sebut Arifudin.
Korban dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 06:00 WIB. Setelah mengantar korban Arifudin kembali ke rumahnya di Desa Kertosari, Bener. Selanjutnya sekitar pukul 08.00 WIB ia memperoleh kabar dari keluarga korban bahwa H telah meninggal dunia.
Setelah meninggal korban sempat dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Namun pagi itu keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Polsek setempat. Dengan demikian jenazah korban kembali dibawa ke rumah sakit untuk menjalani aotopsi.
Gerak Cepat Polisi
Pasca Kejadian itu Unit Reskrim Polsek Bener dibantu Sat Reskrim Polres Purworejo bergerak cepat memburu terduga pelaku penganiayaan tersebut. Alhasil pada hari itu juga polisi berhasil melakukan penangkapan. Terduga pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polres Purworejo.
“Iya, terduga pelaku sudah kami amankan. Saat ini sedang menjalani serangkaian pemeriksaan di Polres Purworejo,” kata Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudo Praseno saat dikonfirmasi Sabtu malam.
Belum diketahui pasti kronologi peristiwa yang diduga menjadi penyebab korban meninggal dunia. Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut.
Pada kesempatan sebelumnya, KBO Reskrim Polres Purworejo, Iptu Tri Atmoko mengutarakan, sebelum ditemukan tetangganya korban terlibat cekcok dengan suaminya yang diketahui berinisial R (35). Dalam peristiwa itu korban diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Iya, dugaannya itu (KDRT). Kronologinya belum, masih lidik. Informasi awal sebelumnya sempat cekcok,” ujarnya.(dnl)