Metro Times (Purworejo) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Purworejo kian serius menyongsong tahun kunjungan wisata Romansa Purworejo 2020. Salah satu konsentrasi yang sedang dilakukan yakni mengembangkan Wilayah Pantai Terpadu di kawasan selatan.
Pengembangan tersebut sekaligus untuk merespons 3 isu besar yang kini dihadapi Purworejo. Masing-masing yakni pembangunan bandara NYIA di Kulon Progo, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur dan Segitiga Emas Destinasi Wisata Bali Baru.
Kepala Dinparbud, Agung Wibowo, saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa pada tahun 2018 ini penggarapan wilayah pantai terpadu mulai kawasan Jogoboyo hingga Kertojayan akan diawali dengan mempercantik Pantai Jatimalang di Kecamatan Purwodadi.
Pada tahap pertama telah disiapkan dana APBD sekitar Rp4 miliar untuk sejumlah pembangunan, antara lain pintu gerbang masuk, lanskap plaza, panggung kesenian, patung Dewa Ruci, dan toilet.
Selain itu juga disiapkan anggaran Rp600 juta untuk menyelesaikan pembangunan 20 tempat kuliner di Pantai Jatimalang yang kini mangkrak.
“Untuk tahap pertama tahun 2018, saat ini sudah masuk dalam proses lelang,” sebutnya, Senin (26/3).
Selanjutnya, penggarapan Jatimalang akan berlanjut pada tahap kedua yakni tahun 2019 dengan anggaran sekitar Rp5 miliar. Dalam tahap kedua akan dibangun sebanyak 26 tempat kuliner bersama proyek lainnya, seperti tempat parkir dan jalan penghubungnya.
“Pantai Jatimalang akan tampil dengan wajah baru yang lebih menarik. Kita lengkapi berbagai fasilitas untuk keamanan serta kenyamanan wisatawan,” jelasnya.
Menurut Agung, pengembangan pariwisata akan terus dilakukan untuk menyongsong Romansa Purworejo 2020. Terlebih, Kabupaten Purworejo masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur dan berada diantara Segi Tiga Emas Destinasi Wisata Bali Baru, yakni Jogjakarta, Borobudur, dan Dieng.
“Seluruh potensi wisata yang ada akan kita garap dan maksimalkan, tidak hanya di wilayah selatan,” ungkapnya.
Agung menambahkan, pengembangan objek wisata juga akan dilakukan terhadap Goa Seplawan di Kecamatan Kaligesing dengan anggaran sekitar Rp 3,25 miliar. Pengunjung Goa Seplawan akan dimanjakan dengan destinasi baru berjuluk Boto Putih.
Untuk mempermudah wisatawan, nantinya akan dimaksimalkan 3 jalur wisata, yakni jalur utama timur, jalur alternatif tengah, dan jalur barat. Untuk bagian barat, pengunjung wisata diharapkan dapat transit di Stasiun KA Kutoarjo.
“Wilayah Kutoarjo nantinya akan kita hidupkan kembali. Jadi wisatawan yang akan menuju ke Dieng Wonosobo akan transit di Purworejo dan melintasi Kecamatan Bruno,” katanya. (Daniel)