Metro Times (Purworejo) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerukan program percepatan pemberantasan kemiskinan ekstrem serta menekan angka stunting dihadapan para kades di Kabupaten Purworejo. Hal itu ia sampaikan mengingat, kemiskinan ekstrem masih menjadi momok bagi Provinsi Jawa Tengah termasuk Kabupaten Purworejo.
Sebagaimana diketahui terdapat sebanyak 923 desa di Jawa Tengah menjadi prioritas dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Untuk Kabupaten Purworejo sendiri terdapat sebanyak 71 desa prioritas.
“Pemberantasan kemiskinan ekstrem harus dipercepat, termasuk di dalamnya menekan angka stunting. Kita butuh inovasi dan kreatifitas untuk menuntaskan sama-sama persoalan tersebut,” kata Ganjar Pranowo dalam Pelantikan pengurus Polosoro di Pendopo Kabupaten Purworejo, Rabu (2/8/2023) tersebut.
Menurutnya banyak kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk penanganan kemiskinan ekstrem dan kasus stunting. Dengan keterbatasan fasilitas di desa, para kepala desa bisa menghidupkan kembali budaya gotong royong untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Bapak ibu sekalian yang harus menjadi perhatian bersama adalah kondisi Indonesia 13 tahun kedepan. Dalam 13 tahun kedepan Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana kita akan punya SDM yang melimpah, maka dari saat ini harus dipersiapkan kualitas SDM kita menuju Indonesia emas sebagai negara maju,” katanya.
Ganjar yang hadir secara zoom meeting itu menekankan agar anak-anak dipersiapkan sejak dini, bahkan sejak masih dalam kandungan. Bagi bakal calon presiden ini hal itu akan menjadi modal luar biasa bagi Indonesia maju.
“Anak-anak harus dipersiapkan. Siapkan kesehatan mereka dari mental, fisik hingga spiritual. Isi pengetahuan mereka dan skill atau keterampilan. Kesempatan ini hanya datang satu kali maka harus kita sambut dengan mempersiapkan anak dan cucu kita sejak berada di dalam kandungan,” imbuh Ganjar.
Dari sisi sumber daya alam, Ganjar meyakini bahwa setiap desa di Purworejo punya potensi pangan yang melimpah. Ia juga yakin para Kades di daerah ini memiliki pengalaman bagus dalam mengelola pertanian dan perkebunan. Hal itu harus dipertahankan dan dikembangkan sebagai sumber gizi yang baik bagi generasi bangsa
Kader PDI Perjuangan ini pun berpesan
setiap desa mulai menerapkan pola pertanian bergelanjutan, diantaranya dengan bergeser menggunakan pupuk organik. Itu penting agar tanah tetap subur sehingga dalam jangka panjang tanah tetap subur dan menghasilkan pangan berkualitas.
Masih terkait pemberantasan kemiskinan esktrem dan penurunan stunting, Polosoro diharapkan bisa menjadi media bagi para Kades untuk mempermudah komunikasi dengan pemerintah diatasnya seperti kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan kementerian.
Sementara itu, Ketua Polosoro Purworejo, Suwarto usai pelantikan mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat kerja dalam waktu dekat. Pada kegiatan yang akan dihadiri para Kades dan perangkat desa tersebut akan membahas percepatan pemberantasan kemiskinan ekstrem serta kasus stunting yang menjadi salah satu poin pembahasan dalam rapat kerja tersebut.
“Kemiskinan ekstrem serta stunting menjadi perhatian serius bagi kami para kepala desa. Itu akan menjadi agenda dalam raker nanti,” kata Suwarno.
Kepala Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi ini mengungkapkan kasus kemiskinan ekstrem dan stunting cukup menjadi sorotan baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Sejauh ini sudah berbagai upaya telah dilakukan, pemerintah daerah pun terus bekerja maksimal untuk menuntas persoalan tersebut.
“Dalam raker nanti akan kita bahas lagi, sehingga kita menemukan formula yang tepat dan lebih baik untuk memberantas kemiskinan ekstrem serta kasus stunting,” pungkasnya. (Dnl)