Metro Times Kendal -. Rumah calon bupati Kendal KH Ali Nurudin atau akrab disapa Ustad Ali yang berada di Dudun Jabal Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan didobrak orang tak dikenal, Sabtu (1/8/2020) sekira pukul 03.20 dini hari.
Mengetahui rumahnya didobrak orang dan pelaku sempat masuk ke dalam rumah, Ustad Ali yang saat itu terbangun usai sholat malam mengaku terkejut.
Tak perlu waktu lama, tuan rumah yang juga pengasuh Ponpes Jabal Nur Kaliwungu ini berhasil membekuk sendiri pelaku kemudian menyerahkannya ke pihak kepolisian.
Ketua dewan syuro DPC PKB Kendal itu mengatakan pihaknya segera menghubungi pihak Polsek setempat setelah berhasil menangkap pelaku. Disaksikan tenaga keamanan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tak jauh dari rumahnya, Ustad Ali menyerahkan pelaku ke polisi yang segera merapat ke tempat kejadian perkara.
“Saya tak ingin gegabah mengambil tindakan sendiri. Saya serahkan ke polsek yang segera merapat ke rumah disaksikan tenaga security BLK agar bisa diusut lebih lanjut apa motif pelaku. Alhamdulilah, tak sampai satu kali dua puluh empat jam bapak-bapak polisi datang lagi ke rumah bersama pelaku dan keluarganya menyampaikan hasil penyelidikan,” terang Ustad Ali,.
Kapolsek Kaliwungu, AKP Ilham Syafriantoro Sakti, SH, SIK, mengatakan pihaknya segera menerjunkan timnya untuk melakukan penyelidikan begitu menerima laporan adanya dugaan tindak pidana di rumah pengasuh pesantren Jabal Nur itu.
Diterangkan, jajarannya telah mengumpulkan informasi dengan mengorek keterangan dari pelaku, keluarganya dan para saksi. Dari keterangan pelaku, dikatakan yang bersangkutan melakukan aksinya karena merasa dirinya terancam. Pelaku nekat memasuki rumah Ustad Ali untuk meminta pertolongan.
“Dari keterangan pelaku, kemudian kami kembangkan ke para saksi lain, ditemukan kecocokan. Pelaku mengalami halusinasi merasa dirinya dikejar-kejar oleh gerombolan orang yang akan menyerangnya. Sebelum masuk ke rumah Pak Ustad, pelaku juga mendatangi rumah temannya di kampung Mranggen, menyampaikan dirinya mengaku ketakutan dikejar-kejar banyak orang,” terang Ipda Sutrisno, SH, Kanit Reskrim Polsek Kaliwungu.
Sementara itu, pelaku yang diketahui bernama Sektiardi (31 tahun), didampingi istrinya NH (28 tahun), sekilas tidak tampak orang mengalami gangguan kejiawaan. Warga kelurahan Wonosari, Ngaliyan, ini mengaku dirinya merasa masih diikuti orang. Ayah dua anak ini dengan percaya diri mengatakan orang-orang yang mengejarnya itu ada dan dirinya benar-benar sedang terancam.
“Saya masuk ke rumah ini karena saya pikir kalau rumah besar itu ada satpamnya. Saya mau minta tolong biar saya dilindungi dari orang-orang yang terus mengejar-ngejar saya. Saya masuk ke rumah ini untuk minta tolong bukan mau niat ambil apa-apa,” katanya di hadapan penyidik disaksikan korban.
Senada, NH mengatakan suaminya itu berperilaku aneh sepulang dari Malang hari Jumat lalu. Sejak saat itu, sang suami mengaku merasa ketakutan selalu diikuti orang yang akan mencelakainya.
“Padahal orang yang mengejar-ngejar itu ya tidak ada. Tapi suami saya seperti ketakutan sekali. Jumat lalu minta saya menjemputnya di kerjaan. Sebelum paginya tahu kabar ini dari bapak-bapak polisi, malamnya saya ngga bisa tidur. Terus kepikiran apa sebenarnya yang terjadi sama suami saya,” terangnya.
“Terima kasih kepada Pak Ustad yang telah berkenan memberikan maaf dan ampunan kepada suami saya. Saya benar-benar tidak mengira kejadiannya akan seperti ini,” imbuhnya.
Ustad Ali Berikan Maaf dan Dukung Upaya Polri Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2020
Di hadapan pelaku dan istrinya disaksikan tim penyidik Polsek setempat, Ustad Ali menyatakan pihaknya memberikan maaf kepada pelaku. Dirinya meminta kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan secara kekeluargaan.
Selain itu, pihaknya menyatakan mendukung upaya pihak kepolisian untuk menjaga kondusivitas di masyarakat khususnya menjelang pelaksanaan Pilkada.
“Baru beberapa hari kemarin saya didatangi tim dari Polres untuk meminta statement saya untuk memberikan dukungan pelaksanaan Pilkada damai. Pernyataan saya itu juga saya sampaikan ke media, bahwa saya sepenuhnya mendukung upaya Polri untuk menjaga agar Pilkada tahun ini bisa berjalan dengan aman, sejuk dan damai. Dengan kejadian ini, semoga bisa meluruskan informasi yang berkembang dan saya apresiasi langkah sigap kepolisian,” terangnya.
Sebelum pamitan untuk dibawa kembali ke Polsek, Ustad Ali memberikan air untuk diminum pelaku. Sebelum meminum, pelaku diminta membacakan sholawat nabi. Ustad Ali juga berpesan kepada istrinya agar sabar dan mendampingi agar suaminya bisa pulih kembali.
Dari keterangan pihak Polsek, pelaku akan diminta membuat pernyataan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Selanjutnya pelaku akan diminta wajib lapor seminggu dua kali selama sebulan untuk memantau perkembangan kondisi pelaku.
Ketua DPRD Apresiasi Langkah Polisi Usut Motif Pelaku
Sementara itu, Muhammad Makmun, Ketua DPC PKB yang juga menjabat sebagai ketua DPRD Kendal, mengapresiasi langkah sigap kepolisian yang telah mengusut motif pelaku. Pihaknya sempat merasa khawatir akan kesalamatan calon bupati Kendal yang telah dideklarasikan oleh PKB itu.
“Setelah mengetahui kejadian di rumah Pak Ustad, apalagi situasi menjelang Pilkada ini, dugaan kita bisa macam-macam. Jangan-jangan ini ada kaitannya dengan teror politik. Kalau pun itu kriminal murni, jelas saja kesalamatan Pak Ustad terancam,” terang Makmun.
“Tapi syukur, dengan cepat polisi mengusut motif pelaku. Kalau memang kejadiannya seperti itu bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan, kami pun bisa memaklumi. Saya kira Pak Ustad pun tidak akan mentolo melihat pelaku yang memang kejiwaannya sedang terganggu dihukum. Dari kejadian ini harapan kami, pihak kepolisian bisa lebih waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimana pun keselamatan warga, apalagi para calon atau bakal calon bupati, perlu dilindungi,” tambahnya.(Gus)